(FOTO: Wakil presiden Jusuf Kalla membuka Jumbara PMR di Kabupaten Pangkep/Selasa, 26 Juli 2016/Muhammad Muhaimin/GoSulsel.com)
#

Indikasi Klan Jusuf Kalla “Main Dua Kaki” di Pilpres 2019

Jumat, 17 Agustus 2018 | 20:12 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

“Karena posisinya kan nanti ada situasi pak Jokowi itu cuti kampanye, pada situasi itu, berarti terjadi kekosongan presiden. Pada posisi itulah ketika pak JK tidak berada pada posisi salah satunya, adalah posisi yang terbaik itu,” imbuhnya.

Kalau kemudian masuk menjadi tim sukses, lanjut dia itu bisa membuat persepsi lain terhadap publik. Kedua, jika ke depan terjadi sesuatu yang luar biasa pada proses Pilpres, jika JK berada dalam posisi tim sukses, tentu sangat tidak tepat jika tim sukses menjadi presiden di masa cuti itu.

pt-vale-indonesia

“Pasti ada sebagian kelompok orang mempersepsi itu sebagai persepsi negatif,” tuturnya.

Olehnya, beberapa kali diulang, jika JK harus netral, agar proporsional menjalankan pemerintahan kepala negara pada masa cuti kampanye nanti.

“Titik baliknya pak JK lebih terhormat sebagai Wapres dibandingkan sebagai tim sukses, karena yang kita harus jaga, pak JK di posisi terakhir masa jabatan ini,” tuturnya.

Masih lanjut Arqam, kalaupun ada keluarga JK yang terlibat pada salah satu kandidat, itu tidak menjadi masalah. “Karena yang sekarang orang lagi teropong, personalnya pak JK. karena dia adalah Wapres,” tandasnya.

Menyoal adanya indikasi pengaruh JK bakal redup, Direktur Epicentrum Politica, Iin Fitriani belum melihat hal itu secara jelas. Menurutnya, politik Pilpres tahun 2019 sangat dinamis.

“Kalo soal indikasi, kita blum tau juga, yang jelas politik itu kan cair. Apalagi konstelasi berubah pasca pengumuman Calon Presiden,” ucap Iin.

Meskipun memang ada kemungkinan akan meredup, tapi menurut Iin, sangat sulit menghilangkan pengaruh JK di Sulsel secara tiba-tiba. Apalagi pada posisi JK saat ini dikenal sebagai negarawan.

“Sulit untuk langsung menghilangkan pengaruh JK, setelah dua kali pernah menjabat RI 2, beliau juga negarawan. Nasihat politik beliau akan dipertimbangkan para Capres yang akan maju,” tandasnya.(*)

Halaman:

BACA JUGA