Warga Papanloe Geruduk DPRD, Desak Pemkab Atasi Dampak Pengoperasian Smelter

Rabu, 05 September 2018 | 15:54 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

Bantaeng, GoSulsel.Com – Dampak dari uji coba pengolahan dan pemurnian nikel (Smelter) yang dilakukan PT. Huadi Nickel Aloy Indonesia, mulai dirasakan warga yang bermukim tidak jauh dari pabrik.
Akibatnya puluhan warga Papanloe Kecamatan Pa’jukukang menggeruduk gedung DPRD Bantaeng, Rabu (5/92018). Warga mengadukan dampak yang dirasakan dan meminta Pemkab Bantaeng segera menyikapi masalah ini.
Saat berorasi di halaman gedung DPRD, Yudha, perwakilan masyarakat meminta pertanggungjawaban pemkab Bantaeng dan PT. Huady untuk mengatasi berbagai persoalan masyarakat.
“Selain masalah kesehatan dan ketenangan warga yang dirasakan lewat uji coba pengoperasian mesin smelter, ternyata masih ada beberapa warga yang belum menerima ganti rugi lahan,” kata Yudha, dihadapan tim aspirasi dewan.
Warga lainnya, Ardiansyah, menyebutkan dari pengolahan nikel atau smelter berdampak buruk kepada masyarakat setempat. Selain menimbulkan polusi udara, rumah warga juga banyak retak-retak.
“Bayangkan saja kalau kesehatan masyarakat terganggu dan menderita sakit pernapaaan, rumah warga tertutup debu. Bahkan kami mencurigai limbah smelter di buang ke laut. Betapa bahayanya jika masalah ini dibiarkan,” ungkap Ardiansyah.
Warga meminta DPRD membantu menyelesaikan persoalan serius yang dihadapi masyarakat. Begitu juga Dinas Lingkungan Hidup agar bisa mengatasi persoalan ini.
“Ini perlu diantisiapsi sebelum persoalan terusĀ  membesar tanpa ada keseriusan pemerintah mengatasinya. Padahal dikabarkan perusahaan nikel ini katanya sudah memiliki Amdal, tapi kok polusi dan gangguan lingkungan lainnya masih tetap dirasakan masyarakat,” kata Ardiansyah.
Ketua tim aspirasi dewan, Andi Arasy Pakanna, saat menerima pengaduan warga itu berjanji akan mengagendakan pertemuan dengan pihak PT. Huady dan Pemkab Bantaeng.
“In syaa Allah kami mengagendakan pertemuan antara masyarakat dan PT. Huady serta Pemkab Bantaeng untuk mengatasi keluhan warga yang menjadi dampak pengoperasian mesin smelter,” katanya. (*)


BACA JUGA