Kisah Anak Korban Gempa Palu yang Bersekolah di Gowa

Selasa, 09 Oktober 2018 | 09:33 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Ryan Saputra - Gosulsel.com

Gowa, GoSulsel.com –Tidak ada kata yang dapat diucapkan oleh anak-anak korban gempa tsunami Palu Sigi yang saat ini hidup di pengungsiannya di salah satu rumah di Perumahan Pesona Asri di Jl Tumanurung, Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu, Gowa selain ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemerintah Kabupaten Gowa.

Mereka berterima kasih karena keinginan mereka untuk tetap sekolah selama di pengungsian diwujudkan oleh Pemkab Gowa. Seperti dikatakan Nur Winda Aulia (11) salah satu anak korban gempa Palu Sigi.

pt-vale-indonesia

Winda selama ini bersekolah di Palu Sulteng. Duduk di bangku kelas V. Namun meski tidak di Palu lagi, namun Winda tetap bisa melanjutkan ketertinggalannya pasca gempa dan tsunami melanda Palu dan sekitarnya.

“Saat ini saya ada di Gowa sama orangtua. Sejak gempa semua bangunan sekolah di Palu rusak, banyak teman-teman saya tidak ketemu lagi, juga guru-guru. Saya tidak tahu apa mereka masih hidup atau tidak,” kata Winda yang berhasil selamat dari bencana gempa dan tsunami yang nyaris menenggelamkan Palu pada Jumat 28 September lalu.

Kini kenangan gempa Palu sedikit teranulir dengan keramahan Pemerintah Kabupaten Gowa serta masyarakat Gowa yang mau menampung para pengungsi telah menjadi penawar luka yang dalam.

“Iya tante, saya bersama orangtua saya dan sejumlah tetangga berhasil meninggalkan kota Palu dengan menempuh perjalanan panjang naik mobil. Yang saya mau hari itu adalah bisa segera sampai di kota tujuan sama orangtua saya. Saya tidak tahu bahwa kota tujuan kami adalah Gowa. Yang jelas seperti dikatakan ibuku yang penting semuanya selamat saja dulu,” beber Winda.

Para korban bencana Palu dan Sigi ini tiba di Gowa Rabu (3/10/2018) dinihari di Gowa dan kini menginap sementara di rumah salah seorang warga di Perumahan Pesona Asri Jl Tumamurung.

“Yang paling bikin kami anak-anak pengungsi gembira karena kami bisa sekolah di Gowa ini,” kata Winda di pengungsian bersama 35 pengungsi lainnya.

Baik Winda maupun anak-anak korban gempa lainnya, semuanya gembira karena Bupati Gowa langsung memberikan mereka kesempatan bersekolah di Gowa. Apalagi Kabupaten Gowa memberlakukan pendidikan gratis.

“Tabe pak bupati saya dan  teman-teman berterimakasih kepada pak Bupati Gowa karena sekarang kami sudah bersekolah. Berarti kami tidak ketinggalan pelajaran,” ucap Winda tersenyum ceria bersama anak-anak pengungsi lainnya didampingi Koordinator Relawan Posko Tumanurung Kabupaten Gowa, Nur Jannah.

 Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dr. Salam mengatakan untuk sementara anak-anak pengungsi yang disekolahkan dititip di SDI Mangasa di Jl Pallantikang, Kelurahan Pandang-pandang.

“Iya baru 6 anak-anak pengungsi kita titip di SDI Mangasa yakni 2 orang di kelas V, 2 orang di kelas IV, di kelas III dan kelas II masing-masing 1 orang. Statusnya tetap sebagai titipan karena mereka rencananya tetap akan pulang kembali ke Palu setelah Sulteng betul-betul kondusif,” jelas Salam sembari mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu data dari Dinas Sosial.(*)


BACA JUGA