Adnan Purichta Ichsan: PT dan Akademisi Berperan Penting Menghasilkan Kebijakan Baik Untuk Publik

Kamis, 25 Oktober 2018 | 09:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Kebijakan Publik merupakan aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya, begitupun dengan perguruan tinggi atau akademisi yang harus berperan penting dalam mengeluarkan pendapat yang akhirnya menghasilkan sebuah kebijakan yang baik untuk publik atau masyarakat.

“Perguruan tinggi atau akademisi harus ikut serta dan berperan aktif dalam berbagai kebijakan, baik terkait dengan kebijakan pemerintah maupun terlibat langsung terutama dalam kajian-kajian,” ungkapnya dihadapan peserta diskusi,” pandang Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

pt-vale-indonesia

Pandangan Bupati Gowa tersebut dinyatakan untuk menegaskan sinergi akademisi dan pemerintah dalam kebijakan publik. Hal ini pun terasa pas terutama di tengah fakta deradikalisasi kampus yang mendera dunia pendidikan. Dimana, deradikalisasi kampus dirasa seakan menjadi alat memata-matai intelektual.

Berkaitan dengan pernyataan orang nomor satu di Gowa tersebut, ia pun menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Anti Corruption Summit 2018, yang digelar oleh KPK RI dalam rangka Konsolidasi Gerakan Anti Korupsi Berbasis Akademisi dan Perguruan Tinggi se Indonesia, di Hotel Four Point by Sheraton pada Rabu (24/10/2018).

Dalam kesempatan tersebut Adnan menyampaikan bahwa semenjak diberlakukannya pendidikan dan Kesehatan gratis 2008 di Kabupaten Gowa, sinergi berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dalam implementasi kebijakan publik sudah berjalan dengan baik.

“Dalam mengambil sebuah keputusan, Pemerintah harus melalui kajian yang matang, seperti adanya perencanaan, disinilah pentingnya peran akademisi sebelum pemerintah mengambil kebijakan yang akan menentukan arah pembangunan di Kabupaten Gowa,” ungkap Adnan.

Adnan memaparkan pula beberapa kebijakan yang diberlakukan di Kabupaten Gowa, salah satunya mengenai Sistem Sekolah Berkelanjutan (SKTB), dan calistu.

“Kami di Gowa 0-8 tahun merupakan usia keemasan bagi anak, bagikami itu belum pantas diajarkan menghitung dan baca sehingga yang didahulukan adalah pembentukan karakter, saya yakin inilah investasi kita yang paling baik dimasa akan datang,” bebernya.

Lebih lanjut, Adnan membeberkan, dirinya merupakan satu-satunya kepala daerah yang meminta langsung KPK untuk mengasistensi setiap pengerjaan proyek yang dilakukan di Wilayah Kabupaten Gowa. 

“Semoga ini bisa terus ditingkatan kerjasama, saya mungkin satu-satunya kepala daerah di Sulsel yang meminta langsung KPK mengasistensi setiap pengerjaan proyek di kabupaten Gowa, dan alhamdulillah sudah berjalan dua tahun, besokpun akan dilaksanakan monev di Kabupaten Gowa, semoga dengan ini kita bisa membang bangsa indonesia lebih baik dan sejahtera dimasa yang akan datang,” harap Bupati Adnan.

Diharapkan sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah sebagai pelaksana kebijakan benar-benar terwujud nyata dan di jalur yang seharusnya.

Langkah mewujudkannya pun diimpikan demikian dengan menghadirkan sosok yang dianggap relevan dan mempunyai visi yang benar. 

Sedikit keseriusan tersebut terlihat  dengan adanya Lukyni Institut for Strategic Intitavies dan Wisnu Juwono dari Universitas Indonesia sebagai narasumber serta diikuti sebanyak 158 orang yang terdiri dari berbagai kampus dan aktivis anti korupsi di seluruh Indonesia.(*)


BACA JUGA