NH: Pemuda Tak Terukur dan Termakan Oleh Umur

Minggu, 28 Oktober 2018 | 14:09 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Semua kalangan memiliki pamaknaan tersendiri berkaitan perayaan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Antusias perayaan Hari Sumpah Pemuda tidak hanya dilakukan oleh kaum anak muda saja, bahkan setiap elemen masyarakat menjadikan hasi sumpan pemuda sebagai waktu merefleksi pergerakan pemuda di Indonesia.

Tidak terkecuali Ketua DPD I Golkar Sulsel, HM. Nurdin Halid. Pada peringatan sumpah pemuda 28 Oktober 2019, NH akronim namanya menuliskan essai berkaitan sumpah pemuda.

pt-vale-indonesia

Berikut Essai Nurdin Halid:

Essay’ku untuk HARI SUMPAH PEMUDA yang Ke-90
Oleh: H. A. M. NURDIN HALID

Atas Nama Pemuda yang berbhakti di Partai Golkar Propinsi Sulawesi Selatan, saya H. A. M NURDIN HALID ucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-90.

Menyelami hari bersejarah ini, saya terbayang dengan agresifitas Pemuda di kala tahun 1928, di saat Bangsa ini merdeka di tahun 1945 tetapi Pemuda sudah mendeklarasikan INDONESIA di puluhan tahun sebelumnya tepatnya di 28 Agustus 1928. Betapa semangat yang berkobar membakar jiwa membuat raga bergerak tak takut sedikitpun binasa ketika Kemerdekaan adalah solusi atas kondisi bangsa saat itu, solusi yang tak bisa ditawar-tawar, Merdeka atau Mati !!!

Saudaraku Pemuda Indonesia, Kemerdekaan telah terwujud tetapi derap langkah mengisi kemerdekaan adalah tantangan tersendiri saat ini, jangan lengah. Pemuda bulatkan tekad Merdeka dan sekaligus membangun, merawat tugu kemerdekaan itu untuk Bangsa dan Tanah Air Indonesia tercinta.

Kita terbalut dalam semangat yang Satu, dan oleh karenanya telah menjadi perihal fundamental semagat tekad isi Sumpah Pemuda. 

Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Air Indonesia. Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia. Menjunjung Bahsa Persatuan, Bahasa Indonesia.

Peringatan Sumpah Pemuda ini membangunkan yang tertidur, menghentak yang terdiam, menghunus pedang semangat yang putus asa dalam sarungnya. Semua harus bangkit, bersuara, dan menangkan medan laga pengabdian pada Bangsa dan Negara. 

Kita bangsa yang besar karena kemerdekaan itu kita perjuangkan dengan pena, darah, dan air mata. Jika merdeka kita mampu, maka kita mampu Berjaya.

Pemuda tak terukur dan termakan oleh umur karena kita bicara tentang ide dan gagasan, kita berbincang tentang menyatunya semangat, dan kita larut dalam tekad yang sama, INDONESIA BERKARYA-INDONESIA BERJAYA !!!(*)


BACA JUGA