#

Terkesan Diusir Saat Rapat, Sekdes Nipa-nipa Bantaeng Pertanyakan Dasar Pemecatannya

Rabu, 31 Oktober 2018 | 22:17 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

Bantaeng, GoSulsel.com — Insiden yang terjadi antara Sekretaris Desa dan Kepala Desa Nipa-nipa Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng yang berakhir di Kantor Polisi, setelah Sekdes Nipa-nipa Hasir Majid melaporkan Kadesnya ke polisi dengan sangkaan penganiayaan beberapa waktu lalu tampak terus berbuntut. 

Pasalnya, ketika dilakukan musyawarah di kantor, terkesan sekdes diusir. Sebab, kegiatan tersebut nyaris tidak dilanjutkan kalau sekdes masih ada di kantor desa. Sehingga melalui bujukan beberapa Kepala Dusun, dirinya langsung tinggalkan tempat.

pt-vale-indonesia

“Pertemuan ini tidak bisa dilanjutkan kalau saya masih ada di kantot. Atas bujukan beberapa Kepala Dusun, saya terpaksa tinggalkan kantor desa,” ujar Hasir, Rabu (31/10/2018).

Hasir mengatakan, Kades Nipa-nipa beberapa telah menganggap dirinya dipecat dari jabatan Sekdes tanpa mengetahui alasan pemecatan dirinya. Padahal secara yuridis, Hasir mengaku masih tercatat sebagai Sekdes. 

“Terus terang saya tidak paham apa sebenarnya keinginan Kades Nipa-nipa sampai memperlakukannya seperti ini. Kalaupun Kades mau memecat saya, harus prosedural serta dapat menunjukkan pelanggarannya,” ungkap Hasir. 

Padahal dirinya berupaya bersikap loyal dengan Kepala Desa, tapi Hasir mengaku heran dan tidak mengerti apa sebenarnya motif dibalik upaya Kades untuk memecat dirinya. 

Sekedar diketahui, beberapa hari lalu Kepala Desa Nipa-nipa dilaporkan ke Polres Bantaeng oleh Sekdesnya sendiri dengan tuduhan penganiayaan. Saat itu keributan sempat terjadi di kantor desa hingga leher Sekdes sempat dicekik oleh Kades Nipa-nipa. Peristiwa ini kemudian berlanjut dan dilaporkan secara hukum ke polisi.(*)


BACA JUGA