#

Ratusan Juta Simpanan Wajib Koperasi Karyawan PDAM Bantaeng Diduga Hilang, Dirut Janji Telusuri

Jumat, 02 November 2018 | 21:15 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

Bantaeng, GoSulsel.com — Sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantaeng mempertanyakan keberadaan dana koperasi karyawan yang sudah bertahun-tahun di setorkan lewat setoran simpanan wajib karyawan.

Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir dana koperasi karyawan tidak jelas rimbanya karena tidak pernah dilakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) lazim dilakukan koperasi untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan koperasi.

pt-vale-indonesia

Sejumlah karyawan mengaku sejak tercatat sebagai anggota koperasi mereka menyetor simpanan wajib mulai dari Rp 5000 sampai ada kenaikan Rp 15.000 setiap karyawan yang berjumlah sekitar 100 orang.

“Semestinya pengurus koperasi harus transparan karena ini menyangkut simpanan wajib karyawan sebagai anggota koperasi selama bertahun-tahun. Tapi sampai sekarang uang koperasi yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah tidak diketahui keberadaannya,” ungkap beberapa anggota koperasi yang juga  karyawan PDAM enggan ditulis identitasnya.

Sejak kepengurusan koperasi PDAM macet, karyawan tidak mau lagi menyetor simpanan wajib. Mereka juga menuntut pengurus bertanggungjawab atas pengelolaan koperasi.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PDAM Bantaeng Ilyas, mengakui kalau Koperasi Karyawan PDAM memang terlilit masalah sehingga perlu penyehatan. Pihaknya berupaya mengaktifkan kembali koperasi tersebut.

“Saya tidak tahu menahu mengenai dana koperasi karyawan itu. Saya akan memfokus untuk menelusuri keberadaan dana koperasi itu. Tentunya harus ada laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi,” jelas Ilyas, Jumat (2/11/2018).

Dia juga mengaku tidak tau kapan koperasi karyawan PDAM ini macet. Kkarena ketika diberi amanah sebagai pelaksana Direktur beberapa bulan lalu, kondisi ini sudah terjadi. Makanya hal tersebut perlu ditelusuri dan mengaktifkan kembali.

Pengakuan serupa diungkapkan mantan Plt Dirut PDAM Bantaeng Andi Syarifuddin. Menurutnya, sejak menjabat selaku Plt sekitar setahun lalu, keberadaan koperasi karyawan tersebut memang sudah bermasalah. Sehingga beberapa kali dia mencoba untuk dibangkitkan kembali, tapi selalu gagal.

“Sudah beberapa kali saya mencoba memperbaiki kondisi koperasi itu tapi selalu mengalami kegagalan. Semestinya seluruh pengurus koperasi duduk bersama dan menyelesaikan persoalan ini secara internal,” kata Syarifuddin yang akrab disapa Andi Uti.

Kadis PUPR Bantaeng ini juga sangat berharap agar koperasi tersebut bisa bangkit kembali dan secepatnya diselesaikan internal pdam. Sebab lewat koperasi akan dapat membantu karyawan yang membutuhkan bantuan ekonomi.(*)