(Sumber: Digital Library Leiden University/http://media-kitlv.nl/

Bukan Berarti ‘Kasar’, Begini Sejarah dan Makna Sesungguhnya Nama Kota Makassar

Jumat, 09 November 2018 | 05:07 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Tanpa sempat raja berkata-kata, pria misterius sekonyong-konyong menghilang. Raja lalu segera ke pantai hendak membuktikan ucapan pria itu. Benar saja, seorang pria baru saja bersandar di pantai Tallo. Pria yang datang itu diketahui bernama Datuk ri Bandang.

Raja langsung memperlihatkan tulisan arab yang ada di tangannya kepada Datuk ri Bandang. Datuk yang berasal dari Koto Tengah, Sumatera Barat itu pun menjawab, bahwasanya tulisan arab tersebut merupakan dua kalimat syahadat.

pt-vale-indonesia

“Kisah inilah yang menjadi awal mula nama Makassar. Diambil dari bahasa Makassar ‘Akkasariki’ atau menampakkan diri. Hal itu berdasarkan pengalaman munculnya sosok bercahaya dari pantai,” jelas Syamsurijal.

Seperti yang kita ketahui, nama Kota Makassar pernah berubah menjadi Ujung Pandang. Perubahan nama pada tanggal 31 Agustus 1971 itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah no 51 Tahun 1971 saat wali kota dijabat H.M Daeng Patompo (alm).

Namun, perubahan nama Makassar ke Ujung Pandang itu memunculkan polemik berkepanjangan. Penentang perubahan nama berasal dari kalangan akademisi, budayawan, dan sejarawan.

Hingga akhirnya di penghujung pemerintahan Presiden RI BJ Habibie, nama Kota Makassar dikembalikan tanpa proses. Setelah itu, para budayawan dan sejarawan mengadakan penelusuran dan penelitian historis, hingga berhasil mendorong pemerintah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2000, tentang penetapan Hari Jadi Kota Makassar tanggal 9 November 1607.

Dan untuk pertama kalinya Hari Jadi Kota Makassar ke 393, diperingati pada tanggal 9 November tahun 2000 silam.(*)

Halaman: