Usai Ijab Kabul Pria Asal Bone Meninggal Mendadak, Begini Pendapat Pakar Kesehatan
Nasib tak ada yang tahu, kecuali bagi Sang Pemilik hidup. Begitupula peristiwa yang menimpa seorang warga Desa Millimongen, Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone yang tiba-tiba meninggal usai Ijab Kabul.
Suasana bahagia atas pernikahan dan pesta pernikahan segera digelar tiba-tiba berubah menjadi kabar sedih bagi kedua keluarga mempelai.
Pria bernama Uttang secara mendadak meninggal dunia sehingga membuat istri yang baru saja sah menjadi pendamping hidupnya itu dan keluarganya bersedih.
Sebenarnya, Uttang tidak benar-benar meninggal usai ijab kabul, melainkan sehari setelah melakukannya, tepatnya pada Jumat, 9 November 2018 lalu. Hanya saja, hal ini membuat suasana pernikahan yang sebelumnya sangat meriah dan membahagiakan berubah menjadi kesedihan yang mendalam.
Acara resepsi yang seharusnya dilakukan Sabtu, 10 November 2018 kemarin akhirnya dibatalkan. Warga sekitar pun akhirnya membantu keluarga yang sedang berduka mempersiapkan keperluan pemakaman.
Salah seorang tetangga yang mengetahui kabar ini, Riska, menyebut kejadian ini berlangsung dengan tiba-tiba. Sang pria sama sekali tidak terlihat dalam kondisi sakit usai menjalani prosesi ijab kabul dan bahkan sudah berada di rumah pihak perempuan. Sayangnya, ia kemudian mengalami sesak napas yang berujung fatal pada hilangnya nyawa.
“Pengantin laki-laki sudah tinggal di rumah pasangannya untuk menjalani prosesi marola. Tapi ia kemudian mengalami sesak napas dan harus dibawa ke Puskesmas Kajuara. Disana, petugas medis tak mampu berbuat banyak karena keterbatasan peralatan sehingga langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sinjai,” jelas Riska.
Sayangnya, kondisi Uttang sudah sangat kritis. Meski masih dalam kondisi bernyawa tatkala sampai di rumah sakit dan mendapatkan bantuan medis, Uttang akhirnya mengembuskan napasnya yang terakhir.
Belum jelas apa penyebab dari sesak napas yang dialami oleh Uttang. Hanya saja, pakar kesehatan speerti dikutip dari doktersehat.com, menyebut penyebabnya bisa bermacam-macam, tak hanya karena gangguan asma saja seperti keracunan gas karbon monoksida, kondisi kelebihan cairan di jantung atau dalam dunia medis disebut sebagai tamponade jantung, hernia hinatal yang membuat gangguan diafragma, otot pemisah perut dan dada, atau bahkan gagal jantung.
Beberapa penyebab lain dari sesak napas yang bisa berakibat fatal adalah tekanan darah rendah, emboli paru atau penyumbatan pada salah satu arteri pulmonal paru, pneumotoraks atau terkumpulnya udara di antara paru dan dinding dada, hingga pneumonia.(*)