Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, akan mengevaluasi kembali keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di depan Stadion Mini tepatnya di Jalan Sam Ratulangi, Bulukumba
#

Menjadi Biang Macet, Komisi A DPRD Bulukumba Usulkan Lapak PKL di Depan Stadion Dievaluasi

Rabu, 28 November 2018 | 15:35 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba akan mengevaluasi kembali keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di depan Stadion Mini tepatnya di Jalan Sam Ratulangi, Bulukumba.

Keberadaan PKL tersebut disinyalir menjadi biang macet dan sejauh ini tidak berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

pt-vale-indonesia

Rencana tersebut dibenarkan Kepala Bapenda Bulukumba, Andi Sufardiman. Dia mengakui rencana untuk mengevaluasi dan mengkaji keberadaan para pedagang itu didasarkan adanya usulan DPRD.

”Lapak di depan stadion itu sifat statusnya bersifat sewa atau kontrak. Makanya kita akan mengkaji dulu rekomendasi DPRD. Tentunya kami juga akan melaporkan ke Bupati Bulukumba. Apakah kontrak PKL itu akan diperpanjang atau tidak,” kata Andi Sufardiman.

Terkait hal itu, anggota komisi A DPRD Bulukumba Indrahayu Razak, mengusulkan agar keberadaan PKL di depan stadion harus dievaluasi. Sebab itu menyulitkan pemilik kendaraan yang melakukan kegiatan di stadion karena tidak ada tempat parkir. Akibatnya, pengunjung terpaksa memarkir kendaraan di bahu jalan sehingga menjadi biang macet.

”Ini juga menjadi pemicu bentrok antara Satpol PP dan mahasiswa. Jadi sebaiknya sejak sekarang dipindahkan sebelum persoalan menjadi besar. Apalagi Pemkab juga berencana menggunakan lokasi itu,” jelas Indrahayu, Rabu (28/11/2018).

Indrahayu menilai, pembangunan lapak yang dilakukan Pemkab Bulukumba asal bangun saja, tanpa memikirkan dampaknya. Semestinya tidak membuka tempat para PKL menjual, tapi merenovasi stadion mini.

”Apalagi empat tahun mendatang Bulukumba akan menjadi tuan rumah Porprov, stadion mini akan menjadi salah satu venue cabang olahraga,” tandas legislator Partai Bulan Bintang (PBB).(*)


BACA JUGA