MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Bocoran pertanyaan debat kandidat calon presiden dan calon wakil presiden membuat gaduh. KPU akan menyerahkan pertanyaan kepada kedua pasangan calon sepekan sebelum debat dilaksanakan.

Keputusan KPU dinilai membuat Pemilu tidak lagi bermutu. Debat kandidat pun dianggap hanya sebatas formalitas saja. Bahkan, tidak sedikit yang mengatakan bahwa dua kandidat Cawapres bisa saja hanya menyontek naskah pidato maupun materi debat.

Tidak hanya itu saja, keputusan itu juga dinilai tidak lagi mengedepankan politik gagasan, serta tidak memperhatikan kapabilitas calon.

“Keputusan KPU membuat kontestasi Pilpres ini semakin tidak bermutu. Debat ini dibuat hanya formalis saja, itu tidak bagus dalam membangun kualitas demokrasi yang mengedepankan politik gagasan dan kapabilitas calon,” kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Syahrir Karim, Selasa (08/01/2019).

Dia mengatakan, KPU mestinya hanya memberikan kisi-kisi ke panelis, selanjutnya panelis yang mendalami dalam bentuk pertanyaan.

“Mestinya KPU hanya mnyerahkan kisi-kisi debat ke para panelis saja. Selanjutnya panelis yang mendalami dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,” kata dia.

Keputusan ini memang dinilai tidak berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap calon. Tapi untuk KPU perlu untuk berhati-hati. Jika tidak segera berbenah diri, publik bisa kehilangan kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu.

“Kalau kepercayaan publik ke penyelenggara (KPU) bisa jadi iya, dan KPU mesti memberi alasan yang tepat untuk diketahui publik,” tandasnya.(*)

---