Tim trauma healing Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Minggu (3/2/2019)

Pulihkan Kondisi Psikologis Anak Korban Bencana, Disdik Gowa Bentuk Dua Tim Trauma Healing

Minggu, 03 Februari 2019 | 20:56 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Bencana alam berupa banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Gowa beberapa waktu lalu, membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa harus bekerja ekstra. Salah satu dampak yang ditimbulkan dan menjadi pekerjaan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa adalah memulihkan trauma pada anak -anak korban bencana banir dan longsor.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Salam yang ditemui belum lama ini mengatakan bahwa untuk memulihkan trauma pada anak-anak pihaknya melibatkan psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM). Salam menyebutkan bahwa kegiatan pemulihan trauma atau trauma healing sudah dilakukan sejak 3 hari pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa.

pt-vale-indonesia

“Dimulai pada hari ketiga pemulihan trauma healing pada sejumlah posko dan ini berlangsung selama 3 hari di posko dan seteleh mereka kembali ke rumah masing-masing, alhamdulillah sudah tertangani dan banjir sudah surut tapi trauma healing tetap jalan,” ujar Salam.

Selain korban banjir di dataran rendah, Salam juga melakukan penanganan trauma pada anak-anak di dataran tinggi yang terkena dampak bencana longsor. Tim trauma healing dibagi menjadi 2 tim yaitu dataran rendah dan dataran tinggi Gowa.

“Tim dibagi atas dua itu pada dataran tinggi yautiu pada SD Pattiro di Manuju, dan langsung di sekolah. Ini akan berjalan secara terus-menerus sampai tim trauma healing meagatakan semuanya sudah selseai dan target kita selanjutnya adalah Sapaya,” lanjut Salam.

Selain pemulihan trauma, upaya lain yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa adalah penyaluran bantuan seragam dan alat perlengkapan sekolah yang diterimanya dari para dermawan.
Upaya Disdik selanjutnya, tambah Salam, adalah pengadaan peralatan sekolah anak. “Dari para dermawan kita telah membantu pakaian sekolah mulai dari baju, rok, celana, sepatu hingga alat tulis buku dan tas.

“Kurang lebih 2.000 paket pakaian sekolah sudah kita disrtibusikan ke anak-anak yang membutuhkan. Dan kita terus mendata anak-anak sekolah lainnya sebab rata-rata yang korban banjir pakaian sekolahnya sudah terbawa air dan yang korban longsor harta bendanya termasuk pakaiannya tertimbun longsor,” tambahnya.(*)


BACA JUGA