Meski Kalah Adu Penalti, Kadispora Gowa Puji Perjuangan Persigowa di Piala Soeratin
MALANG, GOSULSEL.COM — Kiprah Persigowa di babak nasional Piala Soeratin U-17 akhirnya terhenti di delapan besar. Skuat Punggawa Muda gagal melangkah ke babak semi final setelah takluk dari Persebaya Surabaya lewat adu penalti, 4-3 (1-1) di Stadion Brantas, Batu Malang, Jawa Timur, Selasa (5/2/2019).
Laga harus diselesaikan melalui adu penalti setelah babak normal, kedua tim bermain imbang 1-1. Dari lima pemain Persigowa yang dipercaya sebagai eksekutor tendangan penalti, tiga diantaranya gagal. Hanya Riswandi dan Syahrul yang sukses menunaikan tugasnya sebagai eksekutor penalti.
Kendati harus menelan pil pahit, namun performa Persigowa di babak nasional Piala Soeratin U-17 tahun ini mendapat acungan jempol dari Kadispora Kabupaten Gowa, Muh Fajaruddin.
Ia salut dan memuji perjuangan Persigowa hingga sampai babak delapan besar. “Saya kira dengan keberhasilan Persigowa tembus 8 besar piala Soeratin U17 adalah suatu prestasi yang sudah luar biasa. Tentu ini kebanggaan bagi Sulsel dan Gowa,” ujar Muh Fajaruddin kepada Gosulsel.com via pesan whatshapp.
Mantan Camat Pattallassang itu menyatakan, prestasi yang ditorehkan oleh Persigowa di Piala Soeratin U-17 berkat kerjasama dan kerja keras dari semua komponen sepakbola yang ada di Gowa. Mulai dari Askab PSSI Gowa, manajer, pelatih dan pemain.
Tentunya juga tak lepas dari peran Pemkab Gowa melalui Dispora yang secara pro aktif mendukung pembinaan sepakbola selama ini.
“Prestasi ini menjadi motivasi bagi kita dalam melakukan pembinaan olahraga khususnya sepakbola. Salah satunya kompetisi Dispora Youth Cup yang setiap tahun rutin dilaksanakan sebagai wadah seleksi pemain muda berbakat dari semua kecamatan. Kemudian nantinya direkrut dalam tim Persigowa untuk piala Soeratin U17,” urai Fajaruddin.
Manajer Persigowa, H Rustam juga mengaku tidak terlalu merasa bersedih timmya kandas di babak delapan besar. Justru sebaliknya ia sangat bangga dan puas dengan permainan timnya.
Menurutnya, dari segi permainan, timnya tidak kalah dari Persebaya. Bahkan di babak kedua, Persigowa terlihat lebih menguasai jalannya pertandingan.
“Kita kalah terhormat. Dari segi permainan anak-anak Persigowa lebih unggul. Terutama di babak kedua,” ungkap Rustam usai laga.
Manajer berbadan tambun inipun salut dengan daya juang yang ditunjukkan pemainnya di lapangan. Menurutnya semangat besar untuk mengharumkan nama daerah di event persepakbolaan nasional sudah maksimal. “Prestasi delapan besar ini sudah sejarah. Walaupun gagal ke semi final, tapi saya apresiasi semangat para pemain. Mereka telah menunjukkan sebagai petarung hebat di lapangan,” ucap Rustam.
Kekalahan dari Persebaya itu pun juga, kata dia, lebih disebabkan adanya faktor non teknis. Ia menyebut, ada oknum tertentu di Gowa yang tidak menginginkan Persigowa juara di Piala Soeratin. “Oknum itu sengaja membocorkan kondisi dan strategi tim ke pihak lawan,” ungkap Rustam tanpa menyebut nama oknum yang dimaksud.(*)