#Pilpres 2019
Dituding Sewa Konsultan Rusia, BPN Prabowo-Sandi Sebut Pernyataan Jokowi Tak Mendasar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Konsultan politik asal Rusia pada pemilu 2019 menjadi perbincangan dua hari belakangan. Berawal saat calon presiden petahana, Joko Widodo melayangkan sindiran ke Prabowo Subianto. Di mana Jokowi meminta semburan hoaks dan propaganda Rusia berhenti dilakukan. Jokowi menyebutkan teori propaganda Rusia selalu menebar hoaks, jika tidak benar lalu kembali datang meminta maaf.
Berawal dari situ, kemudian pasangan Prabowo-Sandi dituding memiliki konsultan politik dari Rusia spesialis pencipta polarisasi masyarakat. Hanya saja hal itu dibantah habis-habisan oleh paslon nomor 2 itu.
Menanggapi hal itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andry Arief Bulu angkat bicara. Dia langsung menyorot Jokowi yang melepas statement tanpa dasar.
“Joko Widodo melepas statement tanpa dasar dan fakta yang jelas, ini contoh konkrit bahwa gerakan anti hoax ternyata tidak dilakukan oleh calon incumbent itu,” tegas Andre, Rabu (6/2/2019).
Dia bahkan menyebut, cara Jokowi itu hanya digunakan untuk mengangkat elektabilitas saja. “Ini salah satu cara Joko Widodo untuk mengangkat elektabilitasnya yang sudah terjun bebas di masyarakat,” kata dia.
Tidak hanya itu saja, dia menyinggung janji Jokowi yang tidak mampu direalisasikan. Bahkan, menurut dia kebijakan itu adalah sejarah paling buruk sepanjang Indonesia.
“Apalagi janji beliau bahwa ekonomi akan tumbuh 7% ternyata hanya janji tinggal janji saja, karena realitasnya pertumbuhan ekonomi negara kita selama 4 tahun ini hanya 5%, terburuk dalam sejarah,” tandasnya.(*)