Kades Sunggumanai

Jadi Percontohan, BUMDes Sunggumanai Target PAD Rp 800 Juta

Rabu, 06 Februari 2019 | 23:19 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM — Empat unit usaha yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Gowa terus digenjot. Empat jenis usaha itu meliputi jasa UMKM, pertanian serta industri.

Dari pengelolaan BUMDes itu, ditargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp800 juta. Kepala Desa, Sunggumanai, Rivai Rasyid cukup optimis target PAD Rp800 juta itu dicapai tahun 2019 ini.

pt-vale-indonesia

“Kita sudah ujicoba pengelolan BUMDes tahun lalu. Hasilnya ternyata cukup bagus. Itu jadi acuan kita menargetkan PAD sebesar Rp800 juta tahun ini,” tutur Rivai di kantornya, Rabu (7/2/2019).

Adapun empat jenis usaha yang dikelola oleh BUMDes Sunggumanai meliputi jasa loket pembayaran listrik dan air, usaha UMKM seperti bengkel, kuliner dan usaha kecil lainnya. Juga sektor pertanian dan industri.

“Khusus untuk sektor pertanian, BUMDes melayani pembelian dan penjualan gabah serta penyaluran pupuk bersubsidi. Langkah ini sangat membantu petani terhindar dari tengkulak. Sebab, pihak BUMDes membeli gabah petani secara tunai dengan harga pasar,” papar Rivai.

Sementara di bidang Industri, yang dikelola BUMDes yaitu paving blok, kerajinan tangan bambu dan pengolahan bank sampah. Diakui Rivai, bertambahnya jumlah penduduk oleh perkembangan usaha properti di wilayahnya turut berpengaruh terhadap produksi sampah. Produksi sampah rumah tangga perhari cukup besar. Mencapai 2.288 kilogram atau 16 ton perpekan.

“Besarnya produksi sampah itu membuat saya tergerak mendirikan Bank Sampah. Pengelolaan Bank Sampah itu melibatkan Karang Taruna. Ada gedungnya. Dalam waktu dekat saya resmikan dengan proyek paving block,” paparnya.

Terkait pelayanan manajemen BUMDes, adik kandung mantan Menteri Otoda, Ryas Rasyid itu dijamin memuaskan. Proses pelayanan mengacu SOP. Dalam SOP itu mengatur program kerja, termasuk honor bagi pengelola BUMDes.

“Ada SOP yang kita buat. Pelayanan mengacu ke SOP. Termasuk honor dibayarkan setiap tanggal 1-5 dibuktikan dengan absensi. Juga jam kerja plus pakaian dinasnya. Misalnya, hari Senin-Selasa berpakaian dinas. Rabu-Jumat pakaian batik. Sabtu bebas rapi,” beber Rivai.

Tidak hanya itu, BUMDes Desa Sunggumanai yang mulai beroperasi sejak 2017 lalu itu kini juga merupakan percontohan di Kabupaten Gowa. Tahun ini ditunjuk mewakili Gowa dalam lomba BUMDes tingkat Provinsi Sulsel.(*)


BACA JUGA