Puluhan warga di Kecamatan Tompobulu diduga menjadi korban penipuan oleh seorang oknum caleg yang berjanji akan melakukan pemasangan meteran listrik baru pada beberapa rumah warga
#

Caleg Maros Ini Diduga Tipu Warga dengan KWH Meter

Jumat, 22 Februari 2019 | 21:13 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — Puluhan warga Kecamatan Tompobulu, Maros sangat resah akibat tindakan dari salah satu calon legislatif Partai Perindo, Syaifuddin, HS yang diduga melakukan penipuan terhadap warga di beberapa desa di Tompobulu.

Caleg DPRD Maros nomor urut 3 di dapil 4 tersebut, menurut keterangan warga yang menjadi salah satu korban penipuan, Dg. Baso (50), caleg tersebut berjanji akan melakukan pemasangan meteran listrik baru pada beberapa rumah warga yang sudah melakukan transaksi hingga jutaan rupiah. Namun sudah menginjak 4 bulan, tak kunjung juga ditepati.

“Padahal kami sudah bayar, ada bukti transaksinya di kwitansi. Kami merasa ditipu, katanya setelah transaksi segera akan dipasangkan meteran baru oleh PLN dan bisa digunakan paling lambat seminggu setelah transaksi tersebut. Tapi sampai sekarang belum ada, kami ditipu kalau begini,” ungkap Dg. Baso, Jumat (22/2/2019).

Sambungnya, ada warga yang sejak November 2018 lalu menunggu kedatangan PLN untuk memasang meteran baru namun tak pernah ada yang tiba. Padahal, kata si caleg dari Perindo itu, seminggu paling lambat, tapi nyatanya tidak datang-datang.

“Kami dirugikan kalau begini, hanya dijanji, uang kami dibawa lari sepertinya. Ada yang sudah bayar hingga Rp4 juta lebih, Rp2 Juta, Rp1,5 Juta, biayanya bervariasi. Tapi tidak pernah datang PLN untuk pasang meteran baru,” paparnya.

Dg. Baso yang merupakan salah satu korban yang berasal dari Desa Bontomanai tersebut mengungkapkan, warga beberapa kali menagih janji dari oknum caleg tersebut. Namun sepertinya tak ada i’tikad baik, karena selalu banyak alasan.

“Saat ditagih oleh masyarakat, selalu bilang ada kendala, mohon sabar. Kadang bilang, hujan atau cuaca tidak mendukung. Sangat banyak alasannya. Kalau begitu tingkahnya, bagaimana kalau sudah jadi anggota dewan nanti. Tidak usah nyaleg kalau begitu, ini jelas penipuan,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA