#Menuju Parlemen 2019
Optimis Suara Sudah Aman, Caleg Gerindra Imran Adnan Masif Simulasi Pencoblosan
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Makassar, Ir.H.Imran Rosyadi Adnan.MM masif melakukan sosialisasi simulasi pencoblosan. Hal ini dilakukan setelah merasa optimis, bahwa suaranya sudah aman untuk menjadi pemilih kursi pertama di partainya.
Imran Adnan mengatakan, saat ini seluruh timnya aktif melakukan simulasi pencoblosan melalui contoh kertas suara. Hal ini dilakukan beberapa hari terakhir.
“Semua tim sudah turun melakukan simulasi pencoblosan. Karena kita antisipasi pemilihan nanti kan ada lima kertas suara,” kata caleg daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Mariso, Mamajang dan Tamalate ini, Kamis (15/3/2019).
Imran yang didampingi oleh Master of Campaign-nya, Akbar Malik melanjutkan, saat ini calon pemilih yang sudah diinput dalam data base sudah melebihi yang ditargetkan. Namun dia tidak menepis bahwa data itu juga tentu memiliki margin of error.
“Kita terget 8.000 data, dan alhamdulillah sekarang sudah menghampiri sepuluh ribu. Belum termasuk yang kita tidak data,” ujarnya.
Sementara itu, Akbar Malik menuturkan bahwa pihaknya sudah meminimalisir margin of error data base yang dia gunakan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan monitoring evaluasi (Moniv) jaringan relawan dan tim.
Monev itu dilakukan dalam bentuk survei, memastikan apakah data base tersebut benar-benar memilih Imran Adnan.
“Lewat situ kita sudah baca yang error, sehingga kita bisa keluarkan dari data base. Tim monev ini kerja senyap, sehingga sulit terbaca,” katanya.
Dia pun tidak menepis, bahwa dalam monev yang dia lakukan ada beberapa responden yang berasal dari data base, tidak linear pilihan pilpresnya dan pileg.
“Ada beberapa responden tidak linier dengan pileg. Misalnya pendukungnya Jokowi, tapi tetap memilih pak Imran Adnan. Alasannya bervariasi, misalnya hubungan emosional dengan mereka,” katanya.
Dia melanjutkan, saat ini data berdasarkan hasil monev sebanyak 8.500. Masih lanjut dia, saat ini pihaknya terus jalan melakukan door to door. Bahkan masih membuka titik baru yang potensial.
“Saya dan Pak Aji biasa jalan terpisah, kalau saya sama Adhit (asisten pendamping Imran Adnan) biasa lebih dari 10 titik per hari. Beda dengan titiknya Pak Aji,” tandasnya.(*)