Seminar Budaya dengan tema 'Menggagas Model Revitalisasi Museum Balla Lompoa, di Baruga Karaeng Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Kamis (21/3/2019).

Revitalisasi Balla Lompoa, Adnan Jamin Tak Hilangkan Kesakralan

Kamis, 21 Maret 2019 | 20:24 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Rencana Pemerintah Kabupaten Gowa merevitalisasi Museum Balla Lompoa dimulai tahun ini. Hal itu diungkapkan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan saat menggelar sekaligus membuka kegiatan Seminar Budaya dengan tema ‘Menggagas Model Revitalisasi Museum Balla Lompoa, di Baruga Karaeng Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Kamis (21/3/2019).

Dalam kegiatan tersebut, pihak pemerintah Kabupaten Gowa mengundang tiga pemateri yakni dari Direktorat Kebudayaan RI Makassar, unsur Akademisi, dan unsur Budayawan. Selain itu, hadir juga dari keluarga kerajaan Gowa salah satunya Andi Kumala Idjo,  seniman, tokoh masyarakat, LSM, dan perwakilan cagar budaya. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui lebih jelas tentang kesakralan Balla Lompoa.

pt-vale-indonesia

“Hari ini kami mengumpulkan semuanya untuk menyamakan persepsi terhadap revitalisasi Museum Balla Lompoa ini, kita ingin mendengarkan saran dan masukan mana yang harus diubah dan tidak bisa diganggu karena Balla Lompoa sudah termasuk cagar budaya,” ungkapnya,

Adnan menjelaskan, revitalisasi Museum  Balla Lompoa tersebut harus menjadi kawasan yang sakral namun tetap menjadi daya tarik masyarakat Sulsel hingga Indonesia untuk bisa datang dan berkunjung ke Balla Lompoa.

“Revitalisasi kita lakukan karena bentuk keprihatinan terhadap kondisi Balla Lompoa. Kami telah menganggarkan sebesar Rp 6,5 Miliar pada APBD pokok 2019 untuk revitalisasi ini,” ungkap orang nomor satu di Gowa itu.

Terkait penyelesaian, Bupati Adnan menargetkan selesai tahun ini juga jika keuangan daerah yang telah ditetapkan mencukupi, namun jika hal itu tidak memungkinakan, maka akan dilanjutkan di tahun 2020 dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD perubahan nantinya.

“Jika tahun ini target tak didapatkan maka akan dilanjutkan di 2020, karena kita berharap revitalisasi ini tidak setengah-setengah, makanya kita sesuaikan dengan keuangan daerah,” tambah Adnan.

Olehnya dirinya berharap, dengan adanya seminar budaya revitalisasi Museum Kawasan Balla Lompoa ini akan menghasilkan saran dan masukan yang baik untuk Gowa yang lebih sejahtera di masa yang akan datang.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sekretaris Daeh Kabupaten Gowa, H. Muchlis mengungkapkan tujuan dilakukannya seminar ini untuk menghimpun saran dari semua komponen masyarakat Gowa baik dari keluarga kerajaan, penggiat seni budaya, seniman, tokoh masyarakat, dan LSM, untuk mengembangkan Museum Balla Lompoa sebagai ikon Gowa.(*)


BACA JUGA