Museum Balla Lompoa di Kabupaten Gowa

Begini Konsep Revitalisasi Kawasan Balla Lompoa, Bakal Mirip Taman Budaya di Jogja

Jumat, 22 Maret 2019 | 00:28 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA,GOSULSEL.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa akan melakukan revitalisasi kawasan Museum Balla Lompoa. Dari keterangan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan revitalisasi akan dimulai Mei 2019 mendatang.

Orang nomor satu di Gowa ini menjelaskan bahwa untuk sementara konsep pembangunan yang ditawarkan di kawasan Museum Balla Lompoa yaitu menjadikan pusat pengembangan wisata dan kebudayaan lokal daerah yang dapat dinikmati publik secara umum.

pt-vale-indonesia

Lanjut Bupati Adnan, dalam kawasan Balla Lompoa akan dibangun gedung kesenian untuk dapat menampilkan seluruh jenis seni budaya lokal di Gowa kepada masyarakat. Juga akan disiapkan panggung permanen di sekitar lapangan museum untuk dijadikan tempat pelaksanaan berbagai kegiatan budaya maupun pariwisata.

Selain itu, di kawasan Balla Lompoa juga akan dibangun pusat pemasaran produk lokal daerah, baik itu berupa kuliner, produk kerajinan dan potensi budaya lainnya.

“Produk ini akan kita ambil di setiap perwakilan yang ada di kecamatan untuk dipasarkan. Jadi selain mengangkat potensi daerah yang ada juga menjadi pendapatan perekonomian dan pemasaran produk bagi pelaku usaha kecil. Jika konsep ini tidak terbentur dengan undang-undang yang mengatur maka konsep ini yang akan kita bangun,” gagasnya.

Ia juga menegaskan, kesakralan Istana Balla Lompoa tetap akan diutamakan sebagai simbol kebanggaan masyarakat Gowa.

“Pasalnya inti revitalisasi ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan dengan harapan tidak ada keegoisan. Dengan dilakukannya revitalisasi ini maka Museum Balla Lompoa dapat menjadi destinasi wisata yang dapat dibanggakan dan menjadi yang terbaik di Sulsel,” harapnya.

Dengan konsep seperti dipaparkan Adnan, kawasan Balla Lompoa akan bermanfaat mirip seperti taman budaya di Jogjakarta. Di mana para pegiat kesenian dan kebudayaan memiliki panggung ekspresi dan pertujunkan.(*)


BACA JUGA