#Menuju Parlemen 2019
Ditinggal Petahana, Caleg PKS Makassar Kompak Tancap Gas
“Biasanya saya melakukan sosialisasi setelah kegiatan akademik. Biasanya saya pulang kantor jam 5 itu tidak langsung ke rumah, biasanya jam 12 atau jam 1 baru ada di rumah,” kata Rektor UIT Makassar ini.
Pihaknya mengaku memiliki jadwal yang disusun oleh tim. Sehingga tidak kelabakan jika ingin bertemu dengan masyarakat. “Dari rumah ke rumah, itu yang kami lakukan selama ini,” tandasnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Caleg PKS lainnya, Muhammad Rum. Menurutnya Dapil I untuk PKS tidak diikuti oleh petahana, sehingga ada kecenderungan ‘pertarungan terbuka’. Dia mengungkap adanya kecenderungan Caleg yang merasa memiliki peluang menang yang sama.
“Satu hal yang menjadi prinsip dari saya, bahwa 9 itu punya peluang yang sama, tapi rezeki itu tidak ada yang tertukar. Siapa yang maksimal maka itulah yang jadi. Langkah strategisnya adalah usaha yang maksimal,” kata Muhammad Rum yang didampingi Master of Campaing, Muhammad Akil Said saat ditanya tentang langkah belum lama ini.
Sementara itu, Akil Said mengatakan, pihaknya memang menggarap semua segmen pemelih. Hanya saja ada skala prioritas, yakni pemilih cerdas, pemilih rasional dan pemilih milenial. “Tapi tidak hanya terbatas disitu, semua suara yang potensial kita garap. Beliau tidak henti-hentinya menggunakan strategi ketuk pintu atau door to door,” kata Akil.(*)