FOTO: Sekretaris Satgas Dana Desa Kecamatan Parangloe, Zainuddin Mayo memberikan sambutan dalam rakor Dana Desa di aula kantor Kelurahan Lanna/Kamis, 25 Juli 2019/Rusli/GO CAKRAWALA

Diduga Dikerja Asal-Asalan, Satgas Dana Desa Tinjau Jalan Tani Desa Bontokassi

Kamis, 25 Juli 2019 | 21:42 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM – Permasalahan jalan tani di Dusun Lantaboko, Desa Bontokassi turut jadi perhatian Satgas Dana Desa Kecamatan Parangloe. Mereka menurunkan anggota  meninjau kondisi jalan tani tersebut, Selasa lalu (23/7/2019).

Dalam peninjauan lokasi, anggota Satgas Dana Desa Kecamatan Parangloe, didampingi Konsultan Pendamping Desa, Hamka Itung.

pt-vale-indonesia

“Selasa pagi kami turun ke Lantaboko melihat langsung kondisi jalan tani itu,” aku Sekretaris Satgas Dana Desa Kecamatan Parangloe, Zainuddin Mayo, Kamis (25/7/2019).

Dalam peninjauan itu, pihaknya bersama Konsultan Pendamping Desa melihat secara detil kondisi jalan tani tersebut. Rencananya, jalan tani yang dikerjakan 2018 lalu itu akan dibenahi tahun depan.

“Usulan perbaikan akan dimasukkan dalam APBDes 2020,” ucap Zainuddin.

Seperti diketahui, jalan tani di Dusun Lantaboko yang dibangun melalui Dana Desa sebesar Rp168 juta lebih itu terindikasi dikerja asal-asalan. Dari awal dibangun, jalan tani tersebut tidak berfungsi. 

Hanya saja terkait permasalahan itu, Zainuddin mengaku belum jadi ranahnya Satgas Dana Desa. Alasannya waktu pekerjaan jalan tani itu tahun 2018. Sementara Satgas Dana Desa baru dibentuk tahun 2019 ini.

“Yang 2018 bukan wewenang Satgas Dana Desa menindaklanjutinya,” katanya. 

Konsultan Pendamping Desa, Hamka Itung membeberkan, jalan tani yang dibangun sepanjang 2000 meter itu salah perencanaan. Khususnya dari segi lokasi. Dari awal, Ia memang kurang setuju jalan tani dibangun di tempat tersebut. 

“Memang salah lokasi. Usulan awal tidak disitu,” kata dia.

Begitupun dengan pekerjaan rabat beton di Dusun Kampung Kassi yang jadi temuan Inspektorat Kabupaten Gowa. “Ada rekomendasi Inspektorat agar titik yang rusak di jalan rabat beton itu diperbaiki. Tapi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa,” ungkapnya.

Kades Bontokassi, Haeruddin Patunru memilih bungkam. Mantan aktivis mahasiswa itu enggan menanggapi permasalahan jalan tani dan rabat beton di desanya.(*)


BACA JUGA