FOTO: 63 sekolah di Kota Makassar berhasil mengikuti pembinaan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan (adiwiyata) nasional dan mandiri/Selasa, 6 Agustus 2019/Dila Bahar/GOSULSEL.COM

63 Sekolah di Makassar Ikuti Pembinaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri

Selasa, 06 Agustus 2019 | 18:36 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sebanyak 63 sekolah di Kota Makassar berhasil mengikuti pembinaan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan (adiwiyata) nasional dan mandiri. Kegiatan tersebut diselenggarakan Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Hotel Golden Tulip, Jl. Sultan Hasanuddin, Selasa (6/8/2019).

Ketua Panitia, Fitriana Nur mengatakan pembinaan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan (adiwiyata) tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan pencapaian sekolah dalam meraih predikat Adiwiyata nasional maupun mandiri.

pt-vale-indonesia

“Sebanyak 63 sekolah yang masuk kriteria penilaian adiwiyata, 10 diantaranya masuk adiwiyata mandiri dan 53 sekolah lainnya masuk adiwiyata national,” ujar Fitriani dalam sambutannya.

Sementara itu, Asisten bidang perekonomian, pembangunan dan sosial, Sittiara Kinang mengapresiasi sekolah yang terpilih untuk mengikuti penilaian Adiwiyata. 

“Saya memberikan apresiasi kepada DLH dan sekolah yang terpilih untuk dibina sebagai peraih adiwiyata nasional dan mandiri. Seperti yang diketahui bahwa SMP dan SD di Makassar ada 300 lebih, tapi yang terpilih hanya 63 sekolah,” terangnya.

Menurutnya, penilaian Adiwiyata bagi sekolah bukanlah satu-satunya yang harus diraih. Meski tanpa Adiwiyata, sekolah harus tetap menjadi berbudaya dan berwawasan lingkungan.

“Kalau bisa kita tidak perlu mengejar adiwiyata. Sekolah bukan hanya untuk mendapat predikat. Jika sekolah sudah berbudaya dan bersih maka adiwiyata bisa datang dengan sendirinya,” jelasnya.

Sittiara juga mengingatkan, agar setiap sekolah mampu mengupayakan untuk meminimalisir sampah plastik. Ia menyarankan agar memakai plastik sekali pakai.

“Yang paling penting, sekolah harus bisa meminimalisir sampah plastik. Sekarang sudah ada imbauan tertulis dari pemerintah Kota, tinggal bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan kita sehari-hari,” tandasnya.(*)


BACA JUGA