FOTO: Susana pertemuan tim Temu Inklusi Nasional dengan Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto di ruang rapat Wakil Bupati/Rabu, 28 Agustus 2019/Ist
#

Bulukumba Jadi Tuan Rumah Temu Inklusi Nasional Tahun Depan

Rabu, 28 Agustus 2019 | 23:41 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Kabupaten Bulukumba diagendakan pada bulan Juli 2020 menjadi tuan rumah pelaksanaan Temu Inklusi Nasional ke 4, tepatnya di Desa Kambuno Kecamatan Bulukumpa. Rencana ini mengemuka setelah Tim Nasional dan Tim Regional Sulawesi Selatan berkunjung ke Desa Kambuno dan menemui Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang diterima oleh Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto di ruang rapatnya, Rabu (38/8/2019).

Tim Temu Inklusi yang terdiri dari SIGAB Indonesia, PerDik Sulsel, dan LBH Makassar melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati bersama dengan beberapa OPD, Camat Bulukumpa, Kepala Desa Tibona, serta lembaga pemerhati disabilitas Bulukumba. Rapat tersebut membicarakan terkait kesiapan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bulukumba menjadi tuan rumah Temu Inklusi ke-4, serta merancang pembentukan kepanitiaan yang akan bekerja sampai hari H, termasuk pembagian tugas berdasarkan rencana kerja yang akan dilakukan.

pt-vale-indonesia

Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto dalam pengantarnya menyampaikan kesiapan Kabupaten Bulukumba menjadi tuan rumah Temu Inklusi Nasional yang ke-4. Harapannya, konsekuensi-konsekuensi sebagai tuan rumah harus dipikirkan dari sekarang agar lebih siap melaksanakan Temu Inklusi 2020. Selain menjadi tuan rumah Tomy berharap ada praktek baik yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Bulukumba yang akan tersampaikan pada Temu Inklusi 2020. Kegiatan Temu Inklusi ini, tambah Tomy, berbeda dengan event lain karena ada persiapan khusus yang harus disiapkan, misalnya sarana prasarana fasilitas publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas, khususnya di lokasi kegiatan.

“Pertemuan hari ini membahas persiapan pemantapan dan berbagi peran serta upaya-upaya yang relevan dalam Temu Inklusi 2020, termasuk praktik baik apa yang bisa disampaikan dalam temu inklusi nantinya,” ungkap Tomy.

Rohmanu Solihin dari Sigab Indonesia menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman kegiatan sebelumnya, beberapa kegiatan yang dilakukan pada Temu Inklusi Nasional seperti seminar, kegiatan pameran dari beberapa organisasi difabel dan non difabel. Ada upacara atau sarasehan penyambutan peserta temu inklusi, pentas seni, serta diskusi tematik.

“Seminar nasional akan dilaksanakan dengan konsep yang lebih santai sehingga setiap orang bisa berbicara. Begitu pula budaya lokal dan pentas seni di malam hari akan diisi oleh teman-teman difabel. Panggung dibuatkan akses agar pengguna kursi roda bisa naik ke atas panggung secara mandiri,” bebernya.

Adapun isu-isu yang akan diangkat pada Temu Inklusi, lanjut Rohmanu adalah isu desa ramah disabilitas, partisipasi politik dan layanan bantuan hukum bagi disabilitas yang berhadapan dengan hukum.

Dikatakannya, peserta Temu Inklusi 2020 ditargetkan sebanyak dua ribu orang, dimana peserta dari berbagai daerah akan tinggal di rumah penduduk. “Sebelum pelaksanaan kegiatan, diadakan survey rumah-rumah yang bisa digunakan untuk tinggal peserta. Dilihat rumah mana yang sesuai atau memiliki akses bagi peserta berdasarkan disabilitasnya,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Kambuno, Syahrullah Syam menyampaikan kesiapannya menjadi tuan rumah. Dirinya mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan rencana agenda Temu Inklusi tingkat Nasional ini.

“Kami akan melibatkan masyarakat, khususnya lembaga-lembaga pemuda seperti Karang Taruna untuk terlibat aktif dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Jumlah penyandang disabilitas di Desa Kambuno sebanyak 43 orang, olehnya itu dengan kegiatan ini, kami berharap Desa Kambuno menjadi desa ramah disabilitas,” pinta Syahrullah yang membawa Desa Kambuno sebagai Juara I Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 yang lalu.

Untuk diketahui, Temu Inklusi adalah pertemuan para penyandang disabilitas dan elemen masyarakat lainnya dari berbagai wilayah Indonesia yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Temu Inklusi (TI) ke-1 dilaksanakan di Desa Sendangtirto –Sleman Yogyakarta, TI ke-2 dilaksanakan di Desa Sidorejo, Lendah – Kulonprogo, TI ke-3 dilaksanakan di Desa Plembutan – Gunungkidul.

Adapun tema Temu Inklusi ke-4 Tahun 2020 di Kabupaten Bulukumba adalah Dari Praktik Kebijakan: Memajukan Inisiatif, Karakter dan Budaya Menuju Indonesia Inklusi 2030. 


BACA JUGA