MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pertengahan tahun 2020, proyek kereta api Trans Sulawesi sudah bisa dioperasikan. Untuk tahap awal digunakan sebagai angkutan logistik semen.

“Kami ingin pintu quick win, dalam pertengahan tahun depan kita usahakan antara Tonasa ke pelabuhan (Garongkong, Barru) itu jadi kurang lebih 60 km beroperasi,” kata Budi usai menghadiri sidang promosi doktor Akbar Faisal di Kampus UNM, Kamis (26/9/2019).

Dengan beroperasinya kereta api ini, Budi menyebutkan bisa mengurangi beban jalan raya. Sebab, selama ini angkutan semen dengan truk-truk bertonase besar menjadi faktor utama kerusakan badan jalan.

“Nanti kalau sudah, praktis tidak ada lagi tambahan biaya dan jalan pun terawat dengan baik. Ini menjadi konsen, makanya saya datang,” lanjut.

Secara keseluruhan, target penyelesaian 145 kilometer yang menghubungkan Parepare hingga Makassar diperkirakan selesai paling lambat 2022. Ini sudah termasuk rencana menghubungkan jalur KA ke pelabuhan MNP Makassar.

Seperti diketahui, KA Trans Sulawesi tahap I Makassar–Parepare mulai dikerjakan tahun 2015 di Kabupaten Barru. Saat ini proyek tersebut masih tetap berjalan termasuk dengan pembangunan 5 stasiun. 

Akhir tahun ini, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung dengan pencapaian yaitu 44 Km mainline track. Kemudian dilanjutkan dengan jalur ke arah pelabuhan Garongkong dengan panjang 4,7 Km yang telah rampung sekitar 60 persen.

Kepala Humas Pengembangan Perkeretaapian Sulawsi Selatan, Arinova G Utama mengungkapkan sejauh ini proses pengerjaan masih track dan juga pembangunan lima stasiun di Barru. 

“Akhir bulan ini mulai persiapan jembatan yang melewati jalan nasional. Setelah selesai jembatan kereta api ini, angka progresnya diharapkan bisa naik signifikan lagi,” paparnya.(*)

---