FOTO: Surat untuk penerima penghargaan/Sumber: Humas Pemkab Bulukumba
#

Bupati Bulukumba Akan Terima Penghargaan Pembinaan Proklim 2019

Senin, 30 September 2019 | 11:09 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Pemerintah Kabupaten Bulukumba kembali mendapatkan apresiasi atau penghargaan dalam Pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2019.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba akan mendapatkan penghargaan ini bersama dengan 44 kabupaten/kota lainnya dan 6 pemerintah provinsi pada acara puncak Festival Iklim Tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada hari Rabu 2 Oktober 2019 di Auditorium Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta.

pt-vale-indonesia

Kepastian menerima penghargaan ini berdasarkan surat undangan Penyerahan Apresiasi Pembinaan Proklim Tahun 2019 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK RI, Dr Ir Ruandha Agung Sugardiman, tanggal 27 September 2019.

Dalam surat yang bernomor: LIN.84/PPI/API/PEB.7/9/200 tersebut, Pemerintah Kabupaten Bulukumba bersama empat Pemerintah Kabupaten di Sulawesi Selatan juga menerima penghargaan, yaitu Pemerintah Kabupaten Bone, Sinjai, Gowa dan Barru, termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Rencananya Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali akan menghadiri penyerahan penghargaan tersebut bersama dengan perwakilan Desa Salassae, Armin Salassa yang juga akan menerima Trophy Proklim Lestari 2019.

Menurut Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK, Muh Ardi Nur, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menerima penghargaan oleh karena upaya mendukung pelaksanaan Program Kampung Iklim melalui penetapan regulasi, pembinaan dan pendampingan dalam pengendalian perubahan iklim.

Dikatakannya, Desa Salassae yang diwakili oleh Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS) kembali mendapat Trophy Proklim dengan kategori Lestari dimana sebelumnya pada tahun 2017 yang lalu menerima Trophy Proklim kategori Utama.

“Trophy Proklim ini ada 4 tingkatan yaitu, Pratama, Madya, Utama dan Lestari. Tingkatan Lestari adalah yang tertinggi,” ungkapnya.

Untuk mendapatkan Trophy Proklim Lestari, tambah Ardi Nur, minimal kelompok tersebut telah mengembangkan kegiatan proklim ke 10 lokasi desa/dusun lainnya.

“Nah KSPS Salassae ini sudah melakukan pembinaan di 49 lokasi lainnya, meski yang mereka daftar di Sistem Registrasi Nasional hanya 13 lokasi,” pungkas Ardi Nur.

Festival Iklim 2019 mengambil tema “Emisi Menurun, Indonesia Maju Berketahanan Iklim”. Selain pemberian penghargaan, rangkaian Festival Iklim juga melakukan kegiatan talkshow, seminar, dialog interaktif dengan menghadirkan narasumber dari berbagai elemen, seperti pemerintah (pusat dan daerah), LSM, dunia usaha dan perguruan tinggi. (*)


BACA JUGA