Yayasan Think Survive Makassar menggelar talkshow yang dirangkaikan dengan closing ceremony yang digelar pada Sabtu lalu (26/10/2019)

Oktobreast, Yayasan Think Survive Makassar Gelar Beragai Kegiatan

Senin, 28 Oktober 2019 | 23:18 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Yayasan Think Survive Makassar kembali menggelar rangkaian acara dalam memperingati Bulan Kanker Payudara atau lebih dikenal dengan Oktobreast dengan berbagai kegiatan.

Seperti car free day (CFD), Edukasi Awam (trivia class), Olahraga Yoga yang dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur, Sosialisasi Kanker di perkampungan kumuh bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Lies F Nurdin, talkshow, penyerahan penghargaan, dan flasmob.

pt-vale-indonesia

Talkshow yang dirangkaikan dengan Closing Ceremony digelar pada Sabtu lalu (26/10/2019) melibatkan Psikolog Dra Evy Rakryani dan menghadirkan sejumlah penderita kanker.

Di depan para penderita kanker Evy membawakan materi “Ikhlas menjalani hidup adalah bahagia yang sesungguhnya,”. Menurutnya, ikhlas sama dengan kembali ke titik nol namun bukan berarti sama dengan lemah.

“Kunci ikhlas adalah memasrahkan segala sesuatunya pada Tuhan. Ketika pasrah sudah maksimal, saat itu pula pupus segala cemas. Kita menjadi lebih kuat. Karena urusan kita sudah diserahkan kepada sang maha berkehendak, biarlah dia yang mengatur, kita yang menjalani kehendaknya,” jelas alumnus Unpad Bandung tersebut.

Evy yang didampingi oleh relawan Think Survive, Dr Citra Rosyaln Anwar menyebutkan bahwa ketika terasuk rasa ikhlas, secara otomatis akan menjadi lebih bijaksana, lebih mengenali diri sendiri, lebih cerdas, lebih kreatif dan pada akhirnya lebih produktif. 

“Dalam kondisi ikhlas, otak memproduksi hormon serotonin dan endorphin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Dalam zona ikhlas, bermunculanlah berbagai energi positif, rasa syukur, sabar, dan lebih fokus pada tujuan, kita tiba tiba merasa penuh tenaga,” jelas Evy.    

Olehnya itu, ia berharap pada penderita kanker mampu membuat pikiran-pikiran terjaga dan mampu berpikir makna hidup. Menurutnya, permasalahan yang terus dipikir sehingga menimbulkan perasaan yang makin down. Ia menyebutkan bahwa saat itulah peran keluarga sangat dibutuhkan.

Tak hanya itu, Evy juga menjelaskan bahwa psikolog punya peran dan tanggungjawab supaya penderita cancer naik, bangkit lagi dengan kekuatan yang masih dimiliki. Ikhlas menjalani hidup adalah bahagia yang sesungguhnya.

“Apa yang bisa kita lakukan dengan sakit kita, ketika kita pertama kali didiagnosa,  tentu rasa kita marah,sedih, depresi, di awal awal merasa seperti itu itu sangat wajar, jadi ketika pertama kali mendapat berita bahwa ibu- ibu diagnosa, itu masa badai, masa yang sulit, sangat penuh dengan gejolak, panik iya, lalu cari cari informasi, kanker itu seperti apa, semua informasi dikumpulkan, semua informasi dikumpulkan bahkan ada informasi yang berlawanan, baik keluarga maupun penderita itu merasakan kegalauan, sesudah kegalauan itu tinggi, pada akhirnya kita akan mereda secara perlahan,” tambahnya. 

Sementara itu, Ketua Think Survive Makassar, Nasiva Zoubair,  S. Pi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka menjalankan visi misi dari Think Survive-cancer woman support group sebagai wadah informasi perempuan penyintas kanker dan utamanya pendampingan dan konseling pada perempuan pejuang kanker dengan harapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker, kenali, hadapi dan nikmati.(*)


BACA JUGA