Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia bersama dengan Mitra Pengemudi Tuli, Mitra Pengemudi GrabGerak dan Agen Disabilitas GrabKios, dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta. Dalam acara ini, Grab memperkenalkan berbagai upaya baru untuk memastikan platform Grab inklusif dan ramah bagi semua. Grab juga mengumumkan kerja sama dengan PPDI dan JANGKAU

Layani Lebih Banyak Komunitas Penyandang Disabilitas, Grab Kembangkan Program Mendobrak Sunyi

Rabu, 04 Desember 2019 | 21:41 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional, Grab Indonesia, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, memperkenalkan inisiatif baru di bawah program ‘Mendobrak Sunyi’ yang telah diluncurkan pada September lalu.

Sebagai bagian dari komitmen GrabforGood untuk membuat platform Grab lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, Grab menambahkan teks terjemahan (subtitles) pada materi video pendaftaran dan pelatihan bagi mitra pengemudi Tuli, dan melatih tim layanan pelanggan Grab dengan kemampuan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dasar untuk membantu mitra pengemudi Tuli selama proses ini, selain juga meningkatkan kapasitas GrabKios untuk bisa merangkul lebih banyak lagi mitra dari komunitas disabilitas agar memiliki peluang penghasilan tambahan.

pt-vale-indonesia

Grab juga memperluas layanan GrabGerak; layanan transportasi untuk penumpang dengan kebutuhan mobilitas khusus ke Medan dan Semarang setelah sebelumnya tersedia di Jakarta dan Yogyakarta sejak 2018.

Untuk melengkapi inisiatif-inisiatif ini, Grab juga menjalin kerja sama dengan Jangkau, sebuah platform online nirlaba yang mengumpulkan dana untuk membantu memenuhi kebutuhan aksesibilitas manula dan anak-anak yang memerlukan dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), sebuah organisasi yang memayungi beragam asosiasi sosial disabilitas di Indonesia.

Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia mengatakan, “Kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Setelah meluncurkan program Mendobrak Sunyi September lalu, kami juga ingin melayani komunitas disabilitas lain, selain komunitas teman Tuli. Hal ini telah membuka mata kami pada kenyataan pahit bahwa terdapat banyak tantangan yang nyata bagi para penyandang disabilitas di Indonesia, untuk mencari peluang mendapatkan penghasilan. Dan tentu saja hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya upaya atau keinginan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka.”

Lanjutnya, “Di Grab, kami berkomitmen menjadi platform yang inklusif, oleh karena itu kami akan terus berdialog dan berkolaborasi dengan Gerkatin, sebagai mitra asosiasi teman Tuli nasional kami selama proses peluncuran yaitu pada September lalu, dan sekarang dengan PPDI dan Jangkau, untuk memahami dan membangun solusi yang dapat melayani kebutuhan para teman Tuli dan komunitas disabilitas lainnya dengan lebih baik.”

GrabGerak hadir untuk membantu penyandang disabilitas untuk terus beraktivitas. Suwarto, mitra pengemudi GrabGerak Yogyakarta mengatakan, “Saya telah menjadi mitra pengemudi GrabGerak selama satu tahun dan saya sangat terinspirasi setiap kali saya mendapatkan penumpang penyandang disabilitas. Tekad dan semangat mereka selalu memotivasi saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan terus membantu dalam mempermudah kehidupan sehari-hari mereka dan kebutuhan aksesibilitas mereka kapanpun saya bisa. Sebagai mitra pengemudi GrabGerak, kami telah mengikuti pelatihan tambahan tentang cara membantu penumpang penyandang disabilitas terutama yang menggunakan kursi roda. Saya sangat bangga dapat mempelajari keterampilan-keterampilan tambahan tersebut sebagai pengemudi dan sebagai manusia untuk membantu orang lain yang membutuhkan.”

Grab saat ini melayani 224 kota di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Berdasarkan riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab telah berkontribusi sebesar Rp48,9 triliun terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018.(*)


BACA JUGA