MAROS, GOSULSEL.COM — Kelompok peneliti sejarah dunia baru saja mengumumkan lukisan tertua di dunia terletak pada dinding pegunungan Karst Maros-Pangkep. Bakal Calon Bupati Amirullah Nur Saenong menegaskan sudah saatnya pegunungan Karst Maros-Pangkep masuk dalam cagar budaya dunia.

“Bukan saja karena karya seni tertua, tetapi kawasan di sana melebihi peninggalan peradaban di Turki dan Roma sehingga bentangan alam di Karst Maros- Pangkep harusnya sudah masuk dalam cagar budaya dunia,” kata Amirullah kepada wartawan, Jumat (13/12/2019).

Cagar Budaya dunia untuk pegunungan Karst Maros-Pangkep sangatlah penting untuk segera diwujudkan. Menurutnya, banyak sejarah-sejarah dunia yang terkandung dalam bentangan alam ini.

“Penemuan ini mengartikan bahwa nenek moyang orang Maros bahkan Nusantara pada umumnya adalah orang-orang yang cerdas, pintar dan berkebudayaan.  Ada sejarah dan warisan yang kita harus jaga dan salah satunya adalah ini,” tegas dia.

Hingga saat ini, Indonesia sudah memiliki empat warisan dunia kategori alam yakni Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Tropis Sumatera (2004), dan Taman Nasional Ujung Kulon (1991). Kemudian empat warisan dunia kategori budaya, yaitu Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996), sistem Subak di Bali (2012).

Amirullah mengatakan dirinya siap melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat yaitu Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealisasikan penetapan karst Maros-Pangkep sebagai cagar budaya dunia. Apalagi, saat ini pemerintah telah membentuk badan pengelolaan khusus warisan dunia.

“Kita harus bertindak cepat untuk masa depan kita dan masa depan sejarah untuk anak-anak kita. Ini pun akan menjadi kebanggaan kita sebagai orang Maros kelak,” kata Ketua DPC Demokrat Maros ini.(*)

---