Puluhan petani kopi di Kabupaten Gowa menghadiri Sosialisasi Peluang Ekspor Komoditas Pertanian Kopi dan Sosialisasi Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Petani di Kabupaten Gowa, di Baruga Tinggimae, Rujab Bupati Gowa, Rabu (8/1/2020).

Tetapkan Tahun Pertanian, Bupati Adnan Ajak Puluhan Petani Kembalikan Kejayaan Kopi di Gowa

Rabu, 08 Januari 2020 | 20:28 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Puluhan petani kopi di Kabupaten Gowa menghadiri Sosialisasi Peluang Ekspor Komoditas Pertanian Kopi dan Sosialisasi Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Petani di Kabupaten Gowa, di Baruga Tinggimae, Rujab Bupati Gowa, Rabu (8/1/2020).

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menetapkan tahun 2020 dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menetapkan sebagai tahun pertanian dan keagamaan.

Ia juga menyeebutkan kegiatan tersebut sebagai langkah awal dalam mengembalikan kejayaan pertanian kopi di Kabupaten Gowa, sehingga dirinya mengaku sangat mendukung para petani di Gowa bisa menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk memasarkan hasil pertaniannya terutama kopi secara lokal, nasional maupun internasional.

“Tahun 2020 ini kita tetapkan sebagai tahun pertanian, sehingga hari ini kita lakukan sosialisasi yang sejalan dengan pencanangan itu untuk menyamakan visi misi pertanian kita agar semakin baik kedepan, apalagi Menteri Pertanian RI sangat memberikan perhatian besar terhadap Gowa,” katanya.

Adnan menjelaskan bahwa pemasaran kopi di Indonesia sangat baik, bahkan ada perusahaan yang menawarkan diri membantu Kabupaten Gowa memasarkan kopi tersebut hingga keluar negeri.

“Ada PT Java Frinsa Estate yang akan menjelaskan cara ekspor kopi seperti apa, dan akan membantu para petani di Gowa bisa memasarkan kopinya ditambah Bank BRI Sungguminasa yang bersedia memberikan KUR bagi petani disesuaikan kondisi panen. Ini peluang yang sangat baik bagi Kabupaten Gowa untuk memperkenalkan kopi kita dan akan meningkatkan kesejahteraan para petani,” jelas Adnan.

Sementara itu, Owner PT Java Frinsa Estate, Wildan Mustofa mengaku tertarik dengan pertanian kopi di Gowa karena kondisi dataran tingginya mirip dengan holtikultur Bandung yang memiliki tanaman semusim dan kesejahteraan yang baik.

“Kami sudah turun kelapangan seperti di Malino, Tombolopao, dan menemukan ada beberapa jenis kopi yang bisa kita pasarkan dari Kabupaten Gowa seperti kopi arabika jenis gayo 1, gayo 2, tipika, lini s. Rencananya besok kita akan ke Bontolempangan melihat-lihat lagi,” ungkapnya.

Olehnya dirinya berharap, dengan dihadirkan seluruhnya petani di Kabupaten Gowa ini bisa memotivasi para petani itu agar bisa menanam kopi karena bisa diselingi dengan tanaman lain seperti sayur dan lainnya.

Ditempat yang sama, Salah satu pemilik perkebunan kopi dari Malino, Muhammad Arsyad mengaku tertarik dengan pemasaran tersebut, pasalnya akan membuka jaringan yang lebih luas lagi dalam memasarkan hasil pertanian kopinya.

“Alhamdulillah kami sudah berhasil melakukan ekspor ke Singapura, namun ditambah dengan hadirnya pengetahuan baru hari ini pastinya sangat tertarik karena akan menambah peluang bagi kami,” tandasnya.(*)


BACA JUGA