Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Abdi Asmara/ist

Legislator Makassar Minta Kejelasan Pemkot Soal Proyek Fisik Kota

Sabtu, 18 April 2020 | 14:32 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Abdi Asmara meminta kejelasan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) mengenai proyek pembangunan fisik di kota.

Ia mengatakan, bahwa beberapa proyek fisik yang berkelanjutan sejatinya harus tetap berjalan. Kendati saat ini, ada wacana refocusing anggaran tengah digalakkan, namun proyek fisik masih perlu perhatian khusus oleh Pemkot.

“Saya kira ada beberapa proyek fisik yang sifatnya berkelanjutan, kalau sifatnya begitu dan di organisirnya tinggi yah harus tetap dilanjutkan,” katanya, Jumat (17/04/2020).

Kata Abdi, proyek fisik yang berkelanjutan tersebut merupakan proyek yang memiliki posisi krusial dalan kelancaran tatanan kota Makassar. Misalnya saja untuk mengantisipasi bencana.

Hal ini kemudian menjadi tantangan, pasalnya, Dana Alokasi Khusus (DAK), lanjut Abdi, juga telah ditiadakan oleh pusat. Sementara, beberapa proyek masih dinilai urgent untuk dilakukan.

“Seperti misalnya proyek-proyek Rumah Sakit, ada beberapa fasilitas misalnya jalan tanah, drainase yang kemudian bisa mengakibatkan genangan bahkan banjir itu yang perlu diproses semua,” ujarnya.

Abdi menilai pemerintah telah mengetahui yang mana saja yang menjadi skala prioritas dan proyek mana yang memiliki anggaran. Ia pun melihat proyek fisik cukup banyak tertunda. Hal ini memang perlu untuk tidak ditayangkan jika anggaran masih belum jelas.

“Apalagi dengan kondisi DAK dan DID (Dana Insentif Daerah) yang tidak ada, sementara PAD juga jeblok semua,” katanya.

Abdi menjelaskan, saat ini anggaran yang paling memungkinkan hanya sisa-sisa dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dinilai bisa menghasilkan PAD. Sisanya, dana seperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pun tidak tersisa lantaran dicadangkan untuk refocusing.

“Apa yang dirintis (Proyek) tahun lalu di 2019 yang harus dilanjutkan di 2020, kalau tidak terlalu urgen nanti dilanjutkan di 2021,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Makassar Iqbal Suhaeb tak ingin berkomentar banyak terkait beberapa proyek fisik yang hingga saat ini masih belum ditayangkan di situs resmi PLTSE. Ia menjelaskan bahwa hal ini masih dikaji pihaknya. Sebab, saat ini beberapa proyek utamanya di PU masih dalam tahap refocusing.

“Kalau dia kena refocusing berarti tentu tidak, kalau tidak di refocusing tentu kita akan lanjutkan lagi kan,” katanya.

Beberapa proyek urgent semisal Rumah Sakit (RS) Batua masih akan ditelaah olehnya. Namun, dirinya meyakinkan hal itu juga menjadi pertimbangan seberapa urgent proyek itu dibutuhkan di masyarakat. (*)


BACA JUGA