Mengenal Dirut PD Pasar Basdir, Pernah Jadi Tukan Jaga Sandal Masjid dan Legislator Makassar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian” sepenggal pepatah ini mencerminkan perjalanan hidup Basdir SE, seorang aktivis yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Raya Makassar.
Perjalanan karirnya tak instan. Dia tak lahir dari rahim seorang pejabat. Basdir memulai kehidupan berawal dari nol. Tak salah jika kesehariannya sangat sederhana, sebab ia dibesarkan dari lingkungan kehidupan kelas orang biasa. Mungkin banyak yang tak percaya bahwa Basdir adalah mantan penjaga sendal di salah satu Masjid di Kota Makassar. Di masa kecilnya, Basdir adalah seorang penjual es lilin di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Sebelum menjabat sebagai Dirut PD Pasar Makassar, Basdir adalah seorang anggota DPRD Makassar periode 2014 – 2019. Dia dikenal sebagai legislator yang vokal dan kerap kali ‘berteriak’ memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, apalagi jika ada kebijakan yang dianggapnya tidak berpihak pada rakyat kecil.
Selama 17 tahun, Basdir tinggal di rumah kontrakan. Sebuah rumah petak di lorong kecil, Jalan Bayam, lorong 1 nomor 12 Makassar. Mulai dari tahun 1985 hingga 2001 tinggal di rumah petak kontrakan itu.
“Iya memang benar. Tapi buat apa malu, saya pernah jadi tukang jaga sendal dan tukang pel di Masjid Raya. Bahkan pernah menjadi penjual markisa di Pelabuhan waktu remaja. Waktu kecil saya jual es lilin di Pelabuhan. Tapi sampai saat ini, saya tidak sama sekali malu dengan latar belakang kehidupan saya,” kata Basdir saat berbincang dengan GOSULSEL.COM, Jumat (24/4/2020).
Siapa bilang anak penjual es lilin tak bisa menjadi anggota DPRD dengan fasilitas dan gaji puluhan juta? Basdir adalah bukti nyata. Pada tahun 2014 ia lolos melalui Dapil II Makassar meliputi Kecamatan Wajo, Bontoala, Tallo dan Ujung Tanah. Basdir saat itu menumbangkan 2 incumbent sekaligus di internal Demokrat.
Namun meskipun fasilitas yang dia gunakan ditanggung negara dan penghasilan yang tidak sedikit, tapi kesederhanaan yang melekat pada diri Basdir tak pernah pudar. Tidak sedikit legislator yang percaya diri menggunakan sepeda motor berkantor, Basdir salah satunya.
Penampilan sederhana Basdir seirama dengan caranya bergaul. Dia adalah orang humble yang mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan saat duduk di DPRD Makassar, Basdir adalah satu-satunya anggota DPRD Makassar yang kerap kali ditemukan nongrong di pos Satpol PP.
“Saya senang-senang saja. Soal penampilan sederhana atau penampilan parlente, biar orang yang menilai, tapi seperti itulah saya sebenarnya tak pernah dibuat-buat. Soal bergaul di Pos Satpol PP, bukanji hal yang luar biasa. Di rumah dan kehidupan sehari-hari juga begitu, bergaul dengan sahabat di dekker-dekker,” ungkapnya saat ditanya tentang kebiasaannya.
Pada Pileg 2019 baru-baru ini. Basdir memang tak lolos. Tapi suara yang diperoleh cukup banyak. Bahkan mengalahkan suara beberapa legislator yang saat ini duduk di DPRD. Saat itu ia memperoleh suara 4.790. Bagi Basdir, mungkin dengan cara seperti itu Tuhan memberikan amanah sebagai Dirut PD Parkir.
Meski saat ini menjabat sebagai seorang Direktur Utama namun Basdir tetap low profil. Dia tak pernah sama sekali terlihat menyombangkan diri yang saat ini sudah meraih kesuksesan. Bukan Basdir namanya jika tak melekat kesederhanaan sama dirinya.
“Tidak tau kenapa, saya memang merasa senang jika bergaul tanpa sekat. Di Kantor PD Pasar saja saya selalu berupaya bergaul dengan semua pegawai di kantor tanpa membedakan pangkat dan jabatan,” ungkapnya.
Siapa Basdir?
Basdir adalah seorang direktur yang lahir dari kedua orang tua yang terbilang sederhana, pasangan Muhammad Yusif dan Suwarni. Dia lahir di Jeneponto, 2 Januari 1982.
Saat ini Basdir telah dikaruniasi dua orang anak dari istri bernama Hasmiah. Anak pertama bernama Muhammad Laskar Hidayat dan anak kedua bernama Muh Ilham Azis.(*)