Kondisi New Normal di Tengah Pandemi Corona, Siapkah Makassar?

Kamis, 14 Mei 2020 | 20:23 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Presiden RI, Jokowi Widodo telah menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus mulai hidup berbarengan dengan virus Corona atau Covid-19. Ini karena belum ditemukannya vaksin untuk virus ini.

“Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan,” katanya beberapa waktu yang lalu.

pt-vale-indonesia

Pernyataan Jokowi itu diluruskan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. Bey mengatakan, maksud berdamai dengan Corona ialah dimana dimulainya kondisi yang disebut New Normal.

Kondisi dimana masyarakat sudah harus menyesuaikan diri hidup dengan adanya pandemi Corona. Kebiasaan seperti selalu mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak dari kerumunan selama melakukan aktivitas akan terus dijalani.

Di Makassar, rupanya kondisi tersebut dianggap masih belum bisa dihadapi oleh masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Pemerintahan, Arif Wicaksono.

Ia menyebut, bahwa kondisi tersebut hanya bisa dihadapi oleh segelintir orang saja. Sedangkan Makassar sendiri, warganya kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke bawah.

“Dulu kebiasaan tidak pakai masker, ke depan pakai masker, dan seterusnya. Untuk level elit masyarakat, saya setuju. Tapi elit ini kan jumlahnya lebih sedikit dari jumlah masyarakat kelas menengah ke bawah, seperti kebanyakan,” ujarnya, Kamis (14/05/2020).

Menurut warga kelas menengah ke bawah, kondisi New Normal justru membuat mereka kian terpuruk. Pasalnya, tidak ada dukungan dari Pemkot Makassar untuk bisa menjamin mereka harus hidup dalam kondisi tersebut.

“Bagi mereka, New Normal itu adalah, saat ini mereka tidak punya pekerjaan lagi, dan kedepannya, mereka tetap tidak tahu mau makan apa. Bantuan pemerintah amburadul pengelolaannya, data yang tidak jelas, dan lain-lain,” lanjut Dekan FISIP Universitas Bosowa ini.

Sehingga, ia pun menyimpulkan bahwa Pemkot Makassar belum bisa untuk meminta warga jalani aktifitas dalam kondisi New Normal. Sebab, warga juga belum paham tentang kondisi seperti itu.

“Iya, sulit diterapkan dimana-mana, karena pemerintah cuman main gimmick saja, tidak pernah masyarakat dijelaskan secara jelas, apa itu New Normal. Kalau pun misalnya ada penjelasan, hanya ala kadarnya saja, itu pun nanti penjelasannya direvisi lagi, dan begitu saya lihat pemerintah,” pungkasnya. (*)


BACA JUGA