Warga Kondingareng saat hendak menuju pulau, Sabtu (18/07/2020).

BBM Dihentikan Masuk ke Pulau, Perempuan Kodingareng: Boskalis Mau Bunuh Nelayan

Minggu, 19 Juli 2020 | 12:48 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Alur distribusi BBM dari Kota Makassar ke Pulau Kodingareng diblokir oleh Polair Polda, Sabtu (18/07/2020). Menurut salah satu warga yang hendak menuju Pulau Kodingareng Lompo, Jumina, membenarkan pemblokiran BBM ke Pulau Kodingareng. 

“Saat kapal ingin menyebrang ke Pulau Kodingareng, anggota polisi dari Polair meminta agar semua bensin yang hendak dikirim ke Pulau Kodingareng Lompo di keluarkan,” jelasnya. 

pt-vale-indonesia

Atas pemblokiran tersebut, lanjut Jumina, distributor dan penjual bensin di Pulau Kodingareng pasti mengalami kerugian besar, karena bensin yang seharusnya dibeli nelayan untuk memancing ikan tidak dapat sampai ke nelayan. 

“Sudah pasti distributor, pedagang dan nelayan mengalami kerugian yang besar, karena bensin yang harusnya mereka jual, diblokir oleh Polair. Itu belum termasuk nelayan yang tidak dapat melaut,” terangnya.

Sementara menurut salah seorang istri nelayan yang sehari-hari berjualan di Pulau Kodingareng mengatakan bahwa pemblokiran BBM untuk masyarakat kodingareng pasti atas perintah Boskalis dan PT Benteng Lautan Indonesia. Karena hal seperti ini terjadi disaat para nelayan dan perempuan menolak tambang pasir laut. 

“Kentara ji pak, ini caranya PT Boskalis untuk membunuh kami semua yang ada di Pulau Kodingareng Lompo, terkhusus para nelayan dan perempuan. Kalau kami semua mati, Boskalis bebas menambang. Ini maunya Boskalis,” terangnya sambil menangis.

Ia pun meminta kepada semua masyarakat untuk membantu para nelayan agar bisa lepas dari penderitaan akibat tambang pasir laut.

 

“Tolong kami, selamatkan kami. Kami sedang dijajah oleh kapal penambang Belanda. Kami menolak tambang pasir laut, karena di laut sumber hidup kami,” imbuhnya. (*)

Tags:

BACA JUGA