Asisten I Pemkot Makassar, M Sabri saat ditemui di Balai Kota Makassar, Senin (20/7/2020)

9 Orang Reaktif di-Swab, Warung Sarabba Cerekang Ditutup Jika Positif Covid-19

Senin, 20 Juli 2020 | 21:41 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Diketahui, sebanyak 9 orang dinyatakan reaktif saat pemeriksaan rapid test Covid-19 di Warung Sarabba. Bertempat di Jalan Sungai Cerekang, Kecamatan Bontoala.

Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Covid-19 Makassar menggelar patroli protokol kesehatan di tempat tersebut. Adapun pedagang dan pelanggan yang melanggar, kemudian di-rapid test.

pt-vale-indonesia

Alhasil ada 9 orang yang dinyatakan reaktif dari 33 yang diperiksa. 4 diantaranya berasal dari luar Kecamatan Bontoala.

“Jadi ada 9 reaktif, 5 yang sudah di swab, 4 yang bukan berdomisili di bontoala’. kita swab kemarin. begitu ada hasilnya swab ini satu saja yang positif segera kita tutup,” kata Ketua Satgas Penegakan Disiplin Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar, M Sabri, Senin (20/7/2020).

Usai pemeriksaan, Asisten I Pemkot Makassar ini juga meminta kepada seluruh camat yang ada untuk mengantisipasi segala hal, agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Termasuk mewaspadai orang reaktif yang diperiksa di Warung Sarabba Cerekang.

“Kami sudah minta semua camat, supaya mengantisipasi. Kita sudah berikan Camat Bontoala memberikan foto kepada para Camat dimana sebenarnya letaknya ini, karena meraka tidak berdomisili di Kecamatan Bontoala. Kalau yang berdomisili di Bontoala sudah jelas,” terangnya.

Sebelumnya, lokasi tersebut kerap ramai dikunjungi masyarakat Kota Makassar untuk menikmati minuman khas dari Sulsel itu. Tak ayal, Tim Gugus Tugas Covid-19 pun datang menggelar patroli.

“Sungai Cerekang sudah klaster berbahaya dari 33 yang di rapid test 9 reaktif, artinya sudah 25 persen,” kata Kepala Satpol-PP Kota Makassar, Iman Hud, Jumat (17/7/2020).

Saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan di daerah tersebut untuk melakukan pelacakan. Sebab, banyak warga yang kabur saat diminta melakukan pemeriksaan rapid test.

“Ini kan klaster, sekarang kita bisa hitung berapa warga yang datang 1 minggu yang lalu,” kata Iman.(*)


BACA JUGA