Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makassar, Zulkarnain Ali Naru.

AUHM Berharap Acara di Tempat Hiburan Bisa Kembali Digelar September

Kamis, 27 Agustus 2020 | 17:36 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sudah enam bulan, tempat hiburan di Makassar tak lagi menggelar event atau acara. Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM) berharap aktivitas tersebut di usaha hiburan bisa kembali berjalan pada September nanti.

Bukan tanpa alasan, pihaknya memiliki harapan seperti itu. Jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Kota Makassar yang terus menurun dalam beberapa bulan terakhir sesuai data Gugus Tugas Covid-19 Makassar, menjadi alasannya untuk meminta kembali acara digelar.

pt-vale-indonesia

Ketua AUHM, Zulkarnain Ali Naru mengatakan, pembukaan seluruh aktivitas usaha hiburan seperti event di Kota Makassar akan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Sebagaimana standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) RI.

“Kami akan terus melakukan diskusi dengan Dinas Pariwisata Kota Makassar agar aktivitas hiburan dan event-event bisa kembali diizinkan pada September 2020. Tentunya, dengan syarat penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya disela-sela kegiatan podcast bersama para musisi, disc jockey (DJ) dan pengusaha hiburan yang berlangsung di Gudang Taman, Rabu (26/08/2020).

Ia pun menambahkan, protokol kesehatan yang selama ini telah diterapkan pihaknya di tempat hiburan di Kota Makassar. Misalnya, upaya melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap tamu yang ingin masuk, jaga jarak antara pengunjung, penyemprotan disinfektan, mewajibkan pengunjung untuk memakai masker, menyiapkan cover mic dan masih banyak lagi lainnya.

“Para pengusaha hiburan di Makassar kami wajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap tamu yang ingin masuk, jaga jarak antara pengunjung lainnya, menyemprotkan disinfektan, mewajibkan pengunjung untuk memakai masker, menyiapkan hand sanitizer, cover mic dan masih banyak lagi lainnya. Jika semua itu belum diterapkan, maka tentu kami juga dengan tegas meminta kepada para pengusaha agar usahanya jangan dulu dibuka,” jelasnya.

Diketahui, pekerja yang ada pada usaha hiburan di Makassar tercatat sekitar 4.844 orang yang telah dirumahkan kurang lebih 6 bulan akibat dampak mewabahnya Covid-19. Jika tetap tidak diizinkan beroperasi, pihaknya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyiapkan anggaran Rp 48 Miliar untuk membiayai para pekerja yang telah lama dirumahkan itu. 

Pada kegiatan tersebut, Badan Pengurus AUHM juga membagikan ratusan masker. Diperuntukkan para pekerja seni, sekolah-sekolah DJ, kelompok penyanyi jalanan, pedagangan kaki lima (PK5) dan komunitas terkait lainnya. (*)

Tags:

BACA JUGA