PANGKEP, GOSULSEL.COM — Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali melaksanakan kegiatan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melalui Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang diketuai oleh Dr. Ir. Harlina, MP dan anggota Dr. Ir. Ernaningsih, MP dan Ir. Muh. Saenong, MP, di Desa Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep 23-24 Agustus 2020.

Desa Tamangapa merupakan salah satu desa binaan UMI dari sekian banyak desa binaan yang tersebar di berbagai kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.

Menurut Dr. Harlina, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melaksanakan program pengembangan Desa Mitra (PPMD) Binaan UMI dengan tema Pengembangan Sentra Produksi Bandeng dengan Teknologi Polikultur dengan Rumput Laut.

“Kegiatan ini dipusatkan di Balai Pertemuan Kantor Desa Tamangapa yang ini dihadiri oleh 2 (dua) kelompok tani yaitu Kelompok Tani Samaturu 1 yang beranggotakan 12 dan Kelompok Wanita Tani Talaswati yang beranggotakan 13 orang, diketuai oleh Nurjaya. Dalam kegiatan tersebut turut hadir juga Bapak Kepala Desa Tamangapa H.S Muhammad Ilyas sekaligus membuka acara pengabdian kepada masyarakat ini,” tuturnya.

Harlina selaku Ketua Tim Pengabdi mengatakan bahwa pelaksanaan program ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan penerapan teknologi budidaya polikultur ikan bandeng dan rumput laut, karena selama ini ada kecenderungan petani enggan melakukan kegiatan budidaya polikultur secara maksimal karena beranggapan bahwa produksi bandeng hasil budidaya polikukultur dengan rumput laut kurang berkualitas.

Untuk itu dengan adanya kegiatan ini, kelompok tani diberi pemahaman teknik budidaya yang baik dan benar melalui penyuluhan dan pendampingan dalam budidaya polikultur bandeng dan rumput laut, serta menawarkan kegiatan kunjungan lapang ke lokasi yang telah berhasil menerapkan system polikultur, sehingga diharapkan Desa Tamangapa selaku desa binaan Universitas Muslim Indonesia dapat menjadi sentra produksi bandeng dan rumput laut.

Melalui pendampingan ini, petani dapat meningkatkan produksi bandeng yang berkualitas serta memperoleh hasil dua jenis komoditas dalam satu lahan pada waktu yang bersamaan. Selain itu, dilakukan pelatihan pengolahan bandeng menjadi produk Bandeng Tanpa Tulang.

“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi oleh masyarakat,” tuturnya.(*)

---