Aksi World Clean Up Day 2020 akan juga digelar oleh kota Makassar pada 19 September mendatang.

Bersama 157 Negara, Makassar Siap Semarakkan Aksi World Clean Up Day

Minggu, 13 September 2020 | 13:03 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Aksi World Clean Up Day bakal diikuti oleh 157 negara termasuk Indonesia pada 19 September mendatang. Kota Makassar juga dipastikan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

World Clean Up Day sendiri ialah aksi bersih sampah yang secara serentak. Aksi ini diinisiasi pertama kali oleh organisasi masyarakat di Estonia pada tahun 2008 oleh Let’s Do It. 

pt-vale-indonesia

Pada tahun 2018, menjadi awal lahirnya gerakan ini. Dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, dan ras serta menyelamatkan bumi dari permasalahan sampah.

Aksi bersih pada 2018 dan 2019 di Indonesia menorehkan sejarah. Dengan menjadi negara pemimpin clean up terbesar di dunia dua tahun berturut-turut. 

Tahun ini, World Clean Up Day mengusung tema “Bersatu untuk Indonesia Bersih”. Dengan mengkampanyekan gerakan yang melibatkan 13 Juta relawan untuk aksi clean up dan pilah sampah di rumah masing-masing.

Leader World Clean Up Day Kota Makassar, Muhammad Irfan mengajak seluruh masyarakat Makassar untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu. Sehingga, lingkungan kota Makassar bisa terus bersih.

“Untuk sama-sama melakukan gerakan bersih-bersih sampah di rumah masing-masing, memilah serta mengemas sampah sesuai jenis dan sifatnya,” imbaunya. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Irfan mengatakan, bahwa kegiatan kali ini hanya dilakukan di rumah masing-masing. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih merebak di Kota Makassar.

“Kami menganjurkan seluruh masyarakat untuk tetap di rumah saja. Gerakan akan tetap mematuhi protokol kesehatan,” sambungnya.

Terakhir, Irfan mempersilahkan instansi maupun organisasi lainnya untuk ikut berpartisipasi. Namun, lebih dulu mesti berkoordinasi dengan Pemkot Makassar.

“Apabila terdapat instansi pemerintah, non pemerintah, komunitas, lembaga, dan elemen masyarakat lainnya yang ingin berpartisipasi dalam gerakan ini. Agar kiranya berkoordinasi dengan pemerintah setempat terlebih dahulu,” pungkasnya. (*)


BACA JUGA