Anggota DPRD Sulsel saat berfoto bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman di depan Gedung DPRD Sulsel, Senin (19/10/2020).

HUT Sulsel ke-351, Momentum Bangkit dari Pandemi Covid-19

Senin, 19 Oktober 2020 | 19:40 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Bagi masyarakat seluruh dunia, termasuk di Indonesia, tahun 2020 menorehkan sejarah tersendiri dalam kehidupan manusia di muka bumi ini. Pandemi Covid-19 telah mampu mengubah adaptasi kebiasaan kita semua untuk terus mengedepankan pola hidup bersih dan sehat dalam bingkai protokol kesehatan.

Oleh karena itu, apapun kehendak Sang Maha Pencipta, senantiasa bersyukur atas segala nikmat terkhusus nikmat kesehatan jasmani sehingga melalui adaptasi kebiasaan baru ini.

pt-vale-indonesia

Hal ini yang menjadi pesan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abullah, dalam peringatan Hari Jadi Ke-351 Sulsel yang jatuh pada Senin, 19 Oktober 2020 di Ruang Paripurna Gedung DPRD Sulsel. Pada kesempatan ini, Gubernur dan Wakil Gubernur mengenakan pakaian adat Toraja.

“Pemerintah dan Masyarakat Sulsel masih dianugerahkan kesempatan untuk bersama-sama memperingati hari jadi Sulawesi Selatan yang ke-351, tanpa mengabaikan kesakralannya sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat Sulawesi Selatan, Bugis, Makassar, Toraja, Luwu dan Masserempulu,” kata Nurdin.

Penyelenggaraan hari jadi tentunya diharapkan menjadi ajang refleksi dan introspeksi bagi segenap masyarakat Sulsel, terkhusus kepada jajaran eksekutif dan legislatif, terkait sejauhmana bersama-sama telah berupaya maksimal mendorong dan mewujudkan harapan masyarakat agar Sulsel ini tetap merasa bangga sebagai masyarakat Sulsel. Karena daerahnya maju dan berkembang serta lebih kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan, baik sosial budaya maupun ekonomi serta dari sisi ketersediaan infrastruktur layanan publik.

Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan yang luar biasa terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat. Termasuk penyelenggaraan pemerintahan.

“Namun, kita di Sulsel secara perlahan namun pasti dan berkat sinergitas serta semangat kebersamaan yang telah mengkultur dan diwariskan oleh para leluhur kita. Alhamdulillah, masalah tersebut kita kelola dengan baik hingga menjadi peluang bahkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kita mengatakan bukan tidak berhasil, tetapi mampu mendorong beberapa inovasi yang telah mendapatkan apresiasi tidak saja secara nasional akan tetapi setingkat Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengapresiasi Inovasi Wisata Covid yang kita dorong bersama selama masa pandemi ini,” sebut Nurdin Abdullah.

Selain itu, inovasi sektor pasar tradisional, sektor hotel dan tempat wisata juga telah mengharumkan nama Sulsel di tengah penyiapan tatanan normal baru yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui kementrian dalam negeri.

Dalam hal pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, kita ketahui bersama Sulsel menjadi salah satu provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang luar biasa terhadap seluruh sektor perekonomian daerah, sehingga Sulsel juga mengalami kontraksi. Akan tetapi berdasarkan rilis BPS sampai dengan Kwartal II Tahun 2020 ini dari sisi sektor pertanian masih tetap tumbuh diatas 2,4% dengan kontribusi sebesar 24,81%, demikian halnya ekspor tetap tumbuh positif hingga mencapai 11,17%, bahkan konsumsi listrik juga tumbuh diatas 4% ditengah seluruh provinsi mengalami kontraksi pertumbuhan dimasa pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, di momentum hari jadi ini secara khusus kepada seluruh Petani dan nelayan, Nurdin atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras selama masa pandemi, sehingga sektor pertanian tetap bisa bergerak.

Karena dapat dipahami bersama bahwa kondisi seperti ini, ketersediaan pangan menjadi salah satu faktor kunci menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat. Di berbagai kesempatan, ia sering menganalogikan bahwa kebutuhan memiliki kendaraan, rumah dan HP masih bisa ditunda, akan tetapi kebutuhan untuk makan menjadi hal yang wajib karena terkait keberlangsungan hidup masyarakat. Selain itu, Sulsel ini juga menjadi suplayer bahan pangan untuk 27 provinsi yang ada di Indonesia.

“Untuk itu, sebagai wujud apresiasi pemerintah daerah dan DPRD, perhatian dan kebijakan untuk sektor pertanian dan perikanan ini tetap menjadi prioritas utama dalam mendorong belanja pemulihan ekonomi, sehingga ke depan akan terkonstruksi pertumbuhan yang lebih berkualitas dan memiliki daya tahan terhadap gejolak ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, untuk diparipurnakan ketahanan ekonomi Sulsel, saat ini pemerintah provinsi mengajak kepada segenap lembaga perbankan, dan segenap Lembaga Swadaya Masyarakat penggiat pemberdayaan untuk bersama-sama membangun perekonomian desa melalui pengembangan dan penyehatan Badan Usaha Milik Desa.

Selain hal tersebut, untuk mengakselerasi percepatan pemulihan ekonomi, Pemerintah Provinsi Sulsel terus mengoptimalkan dan mengajak agar sektor swasta turut ambil bagian dalam masalah ini.

Di momentum hari jadi ini pula, Sulsel mencoba merefleksikan kembali berbagai produk masyarakat Sulsel yang telah menjadi icon dan kebanggaan. Oleh karena itu, kemasan hari jadi Sulawesi Selatan yang ke-351 ini diusung dengan tema mengembalikan kejayaan komoditas unggulan Sulsel yang berdaya saing tinggi.

Artinya, kondisi saat ini dirasakan bersama bahwa beberapa komoditi Sulsel harus dibangkitkan kembali. Misalnya kejayaan Sutra, Udang Windu dan Jeruk Keprok Selayar. Komoditi tersebut telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sulsel, sehingga wajib untuk dibangkitkan kembali.

“Dirgahayu Sulsel yang ke 351. Semoga kita semua tetap diberikan bimbingan dan perlindungan didalam membangun agama bangsa dan negara,” ucapnya. (*)

Tags:

BACA JUGA