Mantan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Andi Jamaro Dulung alias AJD

Andi Jamaro Dulung: Milenial Bertanggung Jawab Pasti Pilih DILAN

Minggu, 25 Oktober 2020 | 17:51 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Mantan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Andi Jamaro Dulung alias AJD memuji perjuangan sekaligus ketulusan pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda. Ia mengaku tahu betul paket dengan akronim DILAN ini maju di Pilwalkot Makassar 2020 murni untuk mengabdi membangun daerah.

Tidak seperti kandidat lain yang mempunyai modal finansial kuat dan disokong sejumlah elite tokoh, DILAN hanya mengandalkan dukungan masyarakat, terkhusus sahabat dan teman. Kalau pun ada elite tokoh pendukung, praktis cuma Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang merupakan Mantan Wali Kota Makassar dua periode. 

pt-vale-indonesia

“Deng Ical (Syamsu Rizal) dan Fadli Ananda merupakan potret kita, masyarakat biasa yang coba memperbaiki daerah. Hebatnya lagi, perjuangan mereka tidak mengandalkan figur tokoh dan tidak menjanjikan uang melimpah, melainkan benar-benar menawarkan program solutif untuk Makassar,” ujar AJD, Minggu (25/10/2020).

Pola kampanye DILAN yang edukatif, lanjut AJD, juga patut diapresiasi karena membentuk masyarakat atau pemilih cerdas. Deng Ical diketahui selalu menekankan kepada masyarakat agar memilih sesuai hati nurani. Memilih pemimpin, tidak boleh sebatas karena iming-iming materi yang hanya dinikmati sesaat. 

“Keunggulan DILAN, salah satunya mampu menampilkan diri sebagai figur idola bagi masyarakat pintar, pemilih cerdas. Ya terutama kaum milenial, DILAN mampu merangkul dan mewadahinya. Jadi milenial yang bertanggung jawab pada pembangunan kota pasti pilih DILAN karena tahu akan dilibatkan ambil bagian dalam program itu,” jelasnya. 

AJD menambahkan saat ini animo masyarakat mendukung DILAN semakin besar. Terlihat dari semakin banyaknya komunitas relawan pendukung pasangan doktor dan dokter itu yang terbentuk. Hal itu menunjukkan masyarakat Makassar menginginkan sosok pemimpin baru. Namun, bukan sebatas figur baru, melainkan juga mesti berpengalaman dan punya kapabilitas agar pembangunan dan kemajuan Makassar dapat lebih progresif. 

“DILAN menjadi harapan masyarakat untuk mengembalikan kejayaan Makassar. Itu tidak lepas karena figur Deng Ical dan Fadli Ananda yang mampu menjadi pemimpin untuk semua, mereka juga punya kapasitas dan kapabilitas mampuni. Pengalaman Deng Ical di eksekutif dan legislatif paripurna, sedangkan Dokter Fadli sosok milenial sukses,” ucapnya. 

AJD mengaku tahu betul kemampuan kepemimpinan Deng Ical. Hal itu terlihat saat kader tulen Muhammadiyah itu dipercaya memimpin kepanitiaan Mubes IKA UNM terakhir. Dalam proses itulah, ketahuan Deng Ical ini bukan kader karbitan, tapi sangat matang dalam organisasi. 

“Kepemimpinannya teruji. Nah, yang paling menarik bagi saya adalah sopan santunnya kepada senior dan pengayomannya pada junior. Hubungan interpersonalnya sangat mengesankan. Semua orang senang bergaul dengan Deng Ical dan tidak nampak sedikitpun perangai kesombongan,” tutup AJD. (*)


BACA JUGA