MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (DILAN), terus mengalir. Bukan hanya datang dari komunitas relawan, tapi juga perseorangan. Tidak sedikit berasal dari para pelaku usaha yang menaruh harap lahirnya perubahan dari pemimpin muda potensial, seperti DILAN.

Owner Warkop Orange, Andi Erwin, merupakan satu dari sekian banyak pengusaha muda yang percaya Kota Makassar akan jauh lebih maju dan berkembang bila dipimpin DILAN. Di mata Andi Erwin, sudah saatnya pemimpin muda seperti Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, dan Fadli Ananda diberi kesempatan.

Memilih DILAN, tegas Andi Erwin, bukan karena coba-coba dan sebatas suka. Meski masih muda, pasangan doktor dan dokter itu memiliki banyak pengalaman, terkhusus Deng Ical. Kader Muhammadiyah itu punya pengalaman komplet di pemerintahan, baik eksekutif dan legislatif. Deng Ical merupakan pernah menjabat anggota DPRD, wakil wali kota dan pelaksana tugas wali kota.

“Kalau bicara soal pengalaman, ya Deng Ical paling unggul. Makanya, tidak ada keraguan pilih DILAN karena paslon ini mewakili suara milenial tapi sangat berpengalaman,” kata Andi Erwin, Senin (26/10/2020).

Tidak kalah penting, ia membeberkan DILAN merupakan sosok pemimpin merakyat dan ber-DNA melayani. Kota Makassar membutuhkan sosok pemimpin yang mudah ditemui dan mudah dihubungi agar bisa selalu tahu aspirasi rakyat. Bukan sekadar mendengar laporan para pembantunya yang bisa saja tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.

Andi Erwin mengaku Deng Ical sangat memenuhi kriteria yang diinginkan mayoritas warga Makassar itu. Pria yang dikenal dengan julukan Somberena Makassar itu dikenalnya biasa nongkrong di warkop. Bukan sebatas ngopi, tapi menjalin silaturahmi dengan rekan maupun warga yang kebetulan berkunjung. Dari situ pula, Deng Ical mendengar aspirasi dan keluhan warga.

“Kita dukung DILAN karena selain peduli pelaku usaha, terkhusus UMKM, juga sangat merakyat. Kapan lagi kita punya wali kota yang gampang ditemui dan gampang dihubungi. Deng Ical ini orangnya biasa di warkop, ya jadinya kita mudah kalau mau sampaikan aspirasi. Tidak perlu ribet minta izin dan pakai persuratan, ya sudah bisa ketemu dan sampaikan aspirasi,” tutupnya. (*)

---