Pengamat dan Konsultan Politik Ungkap Peluang Besar Cabup Muda Menangkan Pilkada 2020
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Peluang calon pemimpin muda di Sulawesi Selatan pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang sangat terbuka lebar. Sejumlah calon bupati dari representasi pemuda memiliki daya tarik dan kualitas elektoral yang cenderung baik.
Mereka adalah Adnan Purichta Ichsan yang berpasangan dengan Abdul Rauf Mallaganni Kr Kio di Pilkada Gowa, Indah Putri Indira yang berpasangan dengan Suaib Mansur di Pilkada Luwu Utara dan Tomy Satria Yulianto yang berpasangan dengan Andi Makkasau di Pilkada Bulukumba.
Pengamat Politik dari Universitas Bosowa, Arief Wicaksono yang dikonfirmasi menilai, bahwa baik Adnan, Indah maupun Tomy Satria memiliki peluang besar untuk memenangkan kontestasi. Kekuatan elektoral yang baik juga dipengaruhi dengan statusnya yang incumbent. Khusus Tomy Satria adalah wakil bupati yang naik kelas sebagai calon bupati.
“Tiga calon kepada daerah ini besar peluangnya untuk memenangkan kontestasi. Apalagi ketiganya adalah incumbent. Tentu sebagai incumbent, mereka sudah tau cara menang,” kata Arief Wicaksono, Selasa (17/11/2020).
Dia mengatakan, calon kepala daerah yang diidentikan sebagai millenial cenderung mendapat perhatian tersendiri dari pemilih millenial. Apalagi di tiga daerah ini persentase pemilih millenial cukup besar.
“Ada pengaruh (calon kepala daerah millenial). karena dalam kampanye, calon pemimpin pasti menggunakan simbol atau ciri khas anak muda. Tapi tergantung juga beberapa presentase pemilih milenial di masing-masing kabupaten,” ungkapnya.
Kualitas pemimpin muda memang sudah teruji pada Pilkada di sejumlah daera di Sulawesi Selatan, seperti Andi Seto Gadhista Asapa pada Pilkada Sinjai 2018, Ilham Azikin Sholtan pada Pilkada Bantaeng 2018, termasuk mereka yang saat ini berkontestasi kembali.
Terpisah, Manager Strategi Lembaga Survei dan Konsultan Politik Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy mengatakan, khusus di kabupaten Gowa, Adnan-Kio hampir dipastikan rute kemenangan yang dilalui akan berjalan tanpa hambatan yang berarti. Komposisi pasangan tunggal memastikan kaki kanan Adnan-Kio selangkah maju merengkuh juara.
“Keunggulan lainnya, capaian kepemimpinan Adnan-Kio tergolong berhasil. Ini modal kuat untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat Gowa.Terlepas dari keunggulan-keunggulan yang dimiliki, Adnan-Kio beserta tim pemenangan harus memperkuat mesin mobilisasi pendukungnya. Tingginya angka pendukung ke TPS akan menentukan kemenangan yang sesungguhnya,” ungkap Sandy, sapaan akrabnya.
Sementara iklim kontestasi di Luwu Utara, kata dia justru berbeda dengan Gowa. Pasangan BISA mendapat perlawanan dari dua kompetitor. Akibatnya, berbagai serangan isu negatif menerpa pasangan BISA.
“Meski demikian, pasangan BISA cukup mampu mencounter isu-isu yang dilekatkan pada dirinya. Kuatnya infrastruktur pemenangan yang dimiliki pasangan BISA utamanya yang menonjol dari kalangan Ibu-Ibu menjadi kekuatan tersendiri dalam mengungguli kompetitornya. Di saat yang bersamaan, Thahar Rum-Rahmat Laguni dan AKAS terlihat agak kesulitan membangun kekuatan dan menjalankan irama permainan,” jelasnya.
Teruntuk Bulukumba, kontestasi memang cenderung kompetitif. Meski begitu Tomy Satria-Andi Makkasau akan muda jika memainkan aneka isu untuk menciptakan contrasting dengan kompetitor lainnya.
“Sehingga Tomy Satria perlu lebih banyak memainkan aneka isu untuk menciptakan contrasting dengan kompetitor yang lain,” tandasnya.(*)