Anggaran Rp19 Miliar, Preservasi Jalan dan Jembatan Makassar-Batas Jeneponto tak Maksimal
MAKASSAR, GOSULSEL.COM— Proyek jalan nasional di Sulsel menuai sorotan. Ada beberapa diantaranya diduga bermasalah.
Salah satunya preservasi jalan dan jembatan Makassar-Gowa-Takalar-Batas Jeneponto. Proyek APBN senilai Rp19 miliar yang dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII Makassar itu dinilai tak maksimal.
Meliputi preservasi rekonstruksi rehabilitasi jalan 2,00 kilometer, pemeliharan rutin jalan 113,78 kilometer, preservasi jembatan 312 meter serta pemeliharan rutin jembatan 1.087,50 meter.
Anggota Divisi Investigasi LSM Cipanas, Rusdi Aditia membeberkan, hasil temuan di lapangan, terindikasi ada beberapa titik yang tidak dikerjakan. Contohnya di kecamatan Bontonompo, Gowa.
“Kami menemukan banyak titik yang tidak dikerja sampai sekarang. Salah satunya di ruas jalan Poros Gowa-Takalar, tepatnya di Bontonompo,” sebut Rusdi, Rabu (18/11/2020)
Selain itu, dibeberapa titik hasil pekerjaan juga ditemukan telah rusak. Diantaranya jalan Perintis Kemerdekaan. Aspalnya sudah aus. Padahal belum lama dikerja.
Menurut Rusdi, ada kemungkinan bahan material yang digunakan tidak sesuai alias salah bestek. “Hasil pekerjaan tidak sinkron dengan nilai anggaran yang sangat besar,” ungkap Rusdi.
PT Mandava Putra Utama selaku perusahaan pemenang tender proyek preservasi jalan dan jembatan Makassar-Jeneponto juga dipertanyakan.
“Ada indikasi, PT Mandava adalah perusahaan disewa,” kata dia.
Terkait hal ini, PPK 3.2 Satuan Kerja PJN Wilayah III, Andre menolak memberi tanggapan. Ia lebih memilih bungkam. Permintaan konfirmasi wartawan yang dikirim ke ke nomor ponselnya tak digubris. Begitupun saat dihubungi via selular. Telepon Andre tak diangkat. (*)