Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar diskusi publik refleksi akhir tahun bertema Pemulihan Ekonomi di Hotel Claro, Kamis (10/12/2020)

Refleksi Akhir Tahun, DPRD Makassar Dukung Pemkot Ekonomi di Tengah Pandemi

Jumat, 11 Desember 2020 | 09:37 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar diskusi publik refleksi akhir tahun bertema Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi. Bertempat di Hotel Claro, Kamis (10/12/2020). 

Tiga narasumber dihadirkan dalam diskusi tersebut. Yakni Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo dan Direktur STIE Amkop, Bachtiar Maddatuang. 

pt-vale-indonesia

Rudy dalam pandangannya mengatakan perlunya memperkuat sinergitas antara pemerintah, legislatif dan seluruh masyarakat. Agar mendorong pemulihan ekonomi yang tengah terpukul akibat pandemi Covid-19. 

Ia mengatakan, menjelang penutupan tahun 2020, pandemi Covid-19 belum menampakkan tanda-tanda melambat. Sehingga, penerapan protokol kesehatan adalah keniscayaan untuk membendung penularan wabah. 

“Makassar menjadi ikon Indonesia timur. Kita dianugerahi potensi untuk pemulihan ekonomi. Semua tergantung seberapa besar keinginan warga Makassar memulihkan ekonomi. Semakin besar keinginan itu maka warga akan semakin sadar menerapkan protokol kesehatan. Hanya dengan itu kita bisa secara bersamaan memulihkan ekonomi,” papar Rudy. 

Dijelaskan Rudy, akhir Juli, Makassar berhasil menekan penyebaran Covid-19. Hingga kota ini melewati situasi genting menembus zona oranye. 

“Dengan pengetatan pembatasan keluar masuk kota Makassar di perbatasan, edukasi secara terus menerus. Sehingga perlahan kita membuka sendi-sendi ekonomi. Kuncinya laksanakan protokol kesehatan di setiap sendi kehidupan kita,” jelasnya. 

Ia mengaku, mengendalikan Covid-19, susah-susah gampang. Dengan konsistensi masyarakat memakai masker, saling jaga jarak dan rajin cuci tangan, ditambah dengan upaya pemerintah melakukan tracking dan swab massal, maka Makassar berhasil keluar dari jarum hitam Covid-19. 

“Kalau seluruh masyarakat menginginkan zona hijau, maka kita akan ke arah sana. Perlu sinergitas, kebersamaan untuk mewujudkan itu semua,” katanya. 

Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo menambahkan, postur anggaran kota Makassar tahun 2021 fokusnya pemulihan ekonomi. Sinergitas bahu membahu antara pemerintah, legislatif dan masyarakat sangat diperlukan untuk memulihkan ekonomi. 

“Efek Covid luar biasa terkait pertumbuhan ekonomi. Masyarakat menjadi tidak takut Covid karena perut mereka lapar, tidak punya pekerjaan. Prokes memang perlu tapi bukan berarti ekonomi diabaikan. Mudah-mudahan wabah ini cepat berlalu,” tegas Rudi. 

Bachtiar Maddatuang juga menerangkan berdasarkan data BPS, Pertumbuhan ekonomi Makassar alami kontraksi 1,6 persen. Namun, di daerah lain justru minus. 

“Karena ketepatan pemerintah dalam mengambil kebijakan adalah faktor utama menekan Covid-19. Makassar melakukannya dengan baik yaitu mengambil langkah pendekatan sains. Pemerintah memang seharusnya menerapkan PEN atau pemulihan ekonomi nasional. Sinergitas pemerintah, legislatif dan seluruh masyarakat adalah kunci,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA