Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Soekarno-Hatta.

Tambah Alat Penunjang Operasional, Pelindo IV Kucurkan Rp792 Miliar

Minggu, 21 Maret 2021 | 20:52 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) tahun lalu menggelontorkan investasi senilai total Rp792 miliar. Dana diperuntukkan menambah peralatan operasional di beberapa pelabuhan kelolaan.

Senior Manager (SM) Peralatan Pelabuhan PT Pelindo IV, Muhajir Djurumiah mengatakan, tahun ini pihaknya belum merencanakan investasi alat karena masih masa pandemi Covid-19. Hanya menuntaskan investasi yang memang sudah dijadwalkan namun belum sempat terealisasi pada tahun lalu.

pt-vale-indonesia

“Karena pandemi, jadi masih ada investasi alat yang belum sempat direalisasikan pada tahun lalu, sehingga rencana baru tahun ini didatangkan,” jelasnya.

“Adapun investasi yang tahun lalu, memang sudah dijadwalkan dari tahun sebelumnya, sebelum Virus Corona mewabah hingga ke wilayah timur Indonesia,” sambung Muhajir.

Ia pun merinci, dari total investasi sebesar Rp792 miliar yang disiapkan tahun lalu, sejumlah Rp288 miliar dialokasikan untuk membeli Container Crane (CC) sebanyak 7 unit. Kemudian Rp454 miliar untuk mendatangkan 32 unit alat Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Rp50 miliar untuk mengadakan alat Reach Stacker (RS) sebanyak 8 unit.

Alat untuk operasional pelabuhan tersebut lanjut Muhajir, masing-masing ditempatkan di beberapa tempat. Seperti di Cabang Terminal Petikemas Makassar (TPM), Makassar New Port (MNP), Terminal Petikemas Bitung (TPB), Kendari New Port (KNP), Parepare, Tarakan, Pantoloan, Ternate, Nunukan, Merauke, Tolitoli, Sorong dan Cabang Manokwari.

“Khusus pengadaan alat CC di Pelabuhan Sorong, tahun ini masih dilanjutkan dengan nilai investasi sebesar Rp50 miliar,” ujarnya.

Ia juga berujar, tahun lalu nilai investasi di Cabang Sorong baru berhasil terealisasi sebesar Rp30 miliar. Ini untuk membeli alat CC.

Pihaknya berupaya untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada pengguna jasa. Untuk itu, penambahan alat di sejumlah pelabuhan kelolaan diperlukan.

“Meskipun lagi masa pandemi, tetapi Perseroan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” sambungnya.

“Apalagi pengiriman barang ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) justru meningkat seiring permintaan yang juga tinggi akibat munculnya Corona, khususnya untuk peralatan medis, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya,” tutup Muhajir. (*)

Tags:

BACA JUGA