ilustrasi pasar modal/ int

Investor Pasar Modal di Sulsel Tumbuh Subur, Segini Pencapaiannya

Jumat, 05 November 2021 | 14:24 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Perkembangan pasar modal di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah investor tumbuh 139,21 persen secara tahunan (yoy) atau naik dari 49.339 menjadi 175.994 rekening investasi.

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua, Moh Nurdin Subandi. Secara rinci, sebutnya, pertumbuhan tersebut terdiri dari investor saham sebanyak 54.417 ribu, investor reksa dana sebanyak 113.781 ribu, dan investor surat berharga negara (SBN) sebanyak 7.796 ribu.

pt-vale-indonesia

“Tingkat inklusi masyarakat terhadap, saham, reksa dana, dan SBN mengalami peningkatan yang tercermin dari jumlah rekening investasi tumbuh tinggi 139,21 persen. Adapun nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan pada posisi September 2021 sebesar Rp 29,84 triliun,” ujar Subandi, Jumat (05/11/2021).

Lebih lanjut, Subandi, pertumbuhan rekening investasi pasar modal di Sulsel dapat dicermati dari nilai transaksi saham yang terus naik. Pada posisi Desember 2019 tercatat Rp11,69 triliun, kemudian pada Desember 2020 naik menjadi Rp20,41 triliun.

“Selanjutnya naik lagi, sehingga pada posisi September 2021 menjadi Rp29,84 triliun,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Wilayah Makassar, Fahmi Amirullah juga mengatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan respon atas masifnya pertumbuhan investor baru pada awal 2021 ini. Dan melanjutkan tren positif tahun 2020, tahun kebangkitan investor ritel dalam negeri.

Hal itu juga turut dipengaruhi oleh perkembangan penanganan Covid-19. Di mana memberikan dampak positif dan kepercayaan untuk kembali aktif di pasar modal.

“BEI bersama self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggencarkan sosialisasi untuk membangun kekuatan literasi pasar modal di Sulsel,” ujar Fahmi.

Di sisi lain, inovasi edukasi digital juga dijalankan BEI. Tujuannya, untuk mendampingi perjalanan investasi-investor baru terkait produk dan layanan pasar modal yang tersedia.

“Ini bertujuan agar kualitas investor baru meningkat seiring dengan semakin mudahnya calon investor untuk mengakses informasi awal tentang Pasar Modal Indonesia,” tukasnya. (*)


BACA JUGA