Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin/Ist

IDI Makassar Minta Pemerintah Hati-hati Alihkan Status Pandemi Covid-19 ke Endemi

Sabtu, 05 Maret 2022 | 18:28 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Setelah dua tahun sejak kasus pertama diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020 lalu, 5,5 juta kasus terinfeksi. Dan 148 ribu lebih meninggal dunia.

Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin mengatakan, boleh-boleh saja pemerintah berniat masuk ke fase endemi. Tapi dengan catatan harus ada dukungan pemerintah dan masyarakat harus solid bersatu.

pt-vale-indonesia

“Sepanjang Covid-19 melanda Indonesia sering masih ditemui persoalan ketiadaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Terdapat diskrepansi antara data pemerintah pusat dan daerah dan tidak seluruh penyajian data dilakukan real time,” jelasnya, Sabtu (05/03/2022).

“Perbedaan data ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk kebijakan pandemi sering kali menjadi tidak sinkron,” tambah pria yang akrab disapa Dokter Koboi ini.

Ia juga mengatakan bahwa untuk masuk endemi, protokol kesehatan (prokes) di semua instansi, gedung, wisata, rumah ibadah, tempat hiburan, dan lainnya harus tegas dan disiplin diterapkan. Kemudian mendorong terus percepatan vaksinasi. Secara menyeluruh di semua lapisan umur.

“Prokes plus vaksin harus dipersiapkan jangan cepat terlena melihat angka pasien yang terpapar sudah melandai 3-4 bulan,” katanya.

Dokter Yudi menambahkan bahwa untuk mengubah kondisi menjadi endemi atau hidup berdampingan dengan virus, tentu memerlukan cara pandang hidup dan kondisi yang baru. Cara pandang ini yang akan membawa Indonesia mendekati situasi yang normal.

Hal inilah yang harus terus dipersiapkan oleh pemerintah. Sehingga, masyarakat tidak kaget saat perubahan situasi terjadi. Sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting.

“Semua upaya yang ada perlu disertai edukasi yang mumpuni agar berdampingan bersama Covid-19 nantinya bukan hanya slogan saja,” ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga harus terus aktif melaksanakan testing dan tracing. Hingga ada jaminan akan fasilitas respon kesehatan yang lebih mumpuni dari awal pandemi Covid-19 hingga beberapa tahun kedepan di semua tingkatan .

IDI Kota Makassar menekankan bahwa butuh proses serta membutuhkan waktu masuk endemi. Tidak bisa langsung main sulap.

“Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada,” katanya.

Dokter Koboi menuturkan jika selain itu saat ini banyak yang sakit bergejala atau tanpa gejala memilih untuk isolasi mandiri. Mereka tidak melakukan tes swab antigen atau PCR.

“Sehingga, data kesannya melandai padahal kondisi di lapangan tidak demikian jadi intinya jangan buru-buru ke fase endemi,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA