Bersama BKKBN Sulsel, Bupati Maros Luncurkan Program Sekolah Lansia

Selasa, 27 Juni 2023 | 19:54 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM – Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam meluncurkan program Sekolah Lansia Lantang Salewangan. Bertempat di Aula Kantor Lurah Hasanuddin, Kabupaten Maros, Selasa (27/06/2023).

Chaidir Syam berharap dengan dibentuknya sekolah lansia ini, seluruh lansia yang ada di Kabupaten Maros bisa menjadi lebih SMART yaitu Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat.

pt-vale-indonesia

“Sekolah lansia ini saya harapkan bisa menjadi percontohan di Kabupaten Maros, kedepan saya harapkan dapat dibentuk di seluruh kecamatan,” ucap Chaidir Syam.

Chaidir Syam menambahkan, setiap pemerintah daerah harus mampu memberdayakan lansianya. Bagaimana lansia tersebut tetap berdaya dan produktif serta bisa menjadi pendorong pembangunan daerah.

“Kita harus belajar dari pengalaman para lansia, dimana pelajaran yang terbaik bisa kita dapatkan dari cerita dan pengalaman para lansia. Terkadang lansia dianggap menjadi beban, padahal para lansia ini tetap memiliki semangat untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani mengatakan seluruh siklus hidup manusia, BKKBN memiliki peran didalamnya. Mulai sejak balita hingga lansia, bagaimana membangun kualitas manusia Indonesia.

“Pembentukan Sekolah Lansia Ini sangat berkaitan dengan tugas BKKBN dalam siklus hidup manusia secara berkesinambungan atau life cycle continue, diantaranya keluarga yang memiliki lansia agar lansianya tetap eksis dalam karya nyata untuk membawa perubahan-perubahan kearah yang lebih baik bagi kemajuan bangsa dan Negara dengan lansia tangguh yang SMART,” ungkap Andi Rita.

Andi Rita menambahkan, Sekolah Lansia merupakan salah satu upaya pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia yang dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan. Baik selama 1 tahun atau 6 bulan.

“Salah satu gebrakan yang dilakukan BKKBN yaitu dengan pembentukan Sekolah Lansia, dimana ada modul pembelajaran tersendiri yang akan diberikan. Nantinya para siswa sekolah lansia ini juga akan diwisudah, kemudian akan menggunakan toga,” jelas Andi Rita.

Lebih lanjut disebutkan pembentukan Sekolah Lansia menjadi variasi pembinaan yang diharapkan dapat menarik minat lansia untuk dapat aktif di masyarakat dengan dukungan dan peran keluarga atau orang terdekat lansia melalui Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL).

“Tanggal 27 Mei lalu, Kita telah melaunching Sekolah Lansia Pertama di Provinsi dan telah diikuti oleh beberapa kabupaten, Alhamdulillah Maros yang keenam melaunching. Harapannya sekolah lansia dapat terbentuk di setiap kelompok BKL yang ada. Kita menarget pada tahun 2023 akan di bentuk sekolah lansia di 24 kabupaten/kota,” katanya.

Andi Rita menekankan mewujudkan lansia sejahtera lahir dan batin bukan tugas dan tanggung jawab pemerintah saja melainkan juga tanggung jawab institusi masyarakat termasuk organisasi sosial, organisasi profesi, akademi, mitra kerja dan masyarakat.

“Kita berharap lansia-lansia yang ada di Kabupaten Maros, bisa menjadi lansia sejahtera dan berdaya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama pemerintah didukung oleh institusi masyarakat dan seluruh pihak yang ada,” tutup Andi Rita.

Dalam kesempatan itu Bupati Maros, Chaidir Syam secara simbolis mengalungkan tanda peserta bagi para lansia yang menyatakan resmi menjadi siswa sekolah lansia.(*)


BACA JUGA