MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Pekerjaan Umun (PU) sudah melakukan pembuatan sumur bor di beberapa titik wilayah di Makassar untuk warga yang mengalami dampak kekeringan di sembilan Kecamatan.

Diketahui, sudah ada sembilan kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih. Antara lain Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanya.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, sudah ada lebih dari 10 titik pemboran yang telah dilakukan DPU Makassar untuk mengatasi masalah kekeringan di Kota Makassar.

“Saat ini PU sudah bor di beberapa titik. Kalau tidak salah lebih 10 titik,” ujar Danny Pomanto, Selasa (05/09/2023).

Dalam menghadapi kemarau panjang ini, Danny meminta agar seluruh elemen masyarakat menerapkan empat hal penting dalam menghadapi kekeringan akibat El Nino.

Ia juga telah menginstruksikan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan pendekatan sumber air, pengelolaan, distribusi dan juga penghematan air.

Seperti misalnya PDAM diminta untuk terus mencari sumber air baku. Dengan melibatkan Geologis dari Unhas. Hal ini dilakukan lantaran air yang ada di Lekopancing saat ini mengalami penurunan debit.

Sistem distribusi air melalui mobil tangki juga dikerahkan. Sekira ada 50 mobil tangki yang digunakan untuk melayani di lima kecamatan dengan pendanaan bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT).

Suplai air bersih ke warga akan dipisahkan antara air digunakan untuk diminum, dan air bersih untuk Makan, Cuci, Kakus (MCK). Untuk MCK air bersih akan disuplai oleh pemadam kebakaran.

Pemkot Makassar akan menyediakan air bersih, maksimal 15 jerigen air untuk satu rumah. Selanjutnya akan diatur jatah untuk durasi dua hari atau tiga hari.

Danny pun berharap selama cuaca ekstrem ini terjadi, masyarakat diminta untuk lebih menghemat air agar kebutuhan air terpenuhi.

“Kita harap semua menghemat, misal cuci mobil jangan pakai air bersih. Lebih berhemat lah dalam pemakaian air,” harapnya.(*)

---