Dilantik Pimpin PP HPPMI Maros, Wajedi Samalewa: Mari Bersatu Bangun Daerah

Rabu, 07 Juni 2023 | 19:41 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — PP HPPMI Maros periode 2023-2025 di kepemimpinan Wajedi Samalewa resmi bekerja. Bersama dengan 50 orang pengurusnya Wajedi Samalewa, menggelar pelantikan di Grand Hall II Waterboom, Batangase, Kecamatan Mandai.

Sejumlah tamu undangan nampak hadir memberikan dukungan. Diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Muhammad Ferdi, Kasat Reskrim Polres Maros, Slamet dan sejumlah lembaga lainnya.

pt-vale-indonesia

Pelantikan pengurus pusat yang baru ini mengangkat tema “optimalisasi peran dan fungsi kepengurusan guna mengembalikan marwah HPPMI Maros agar tercapai dedikasi yang berkualitas”.

Ketua umum PP HPPMI Maros, Wajedi Samalewa, dalam sambutannya mengatakan 50 orang pengurusnya ini merupakan kader Komisariat Kampus dan Komisariat Kecamatan yang berhimpun di HPPMI Maros.

“Dengan ucapan Bismillah, Pengurus PP HPPMI Maros yang telah di lantik ini saya percaya bahwa ke depan akan berjuang bersama-sama untuk mengembalikan marwah, peran dan fungsi HPPMI Maros sebagai mana yang tertuang di dalam AD/ART. Kami akan berfokus melangkah ke depan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah kita Terima,” Kata Wajedi Samalewa.

Meskipun kondisi lembaganya saat ini masih berkecamuk dengan konflik internal. Wajedi Samalewa meyakini bahwa seluruh komisariat dan lembaga otonom HPPMI akan bersatu dibawah kepemimpinannya, terlebih lagi dalam hal pembangunan daerah serta kolaborasi antar lembaga kepemudaan yang ada di Kabupaten Maros.

“Tentu kita berharap, setelah ini semuanya bisa bersatu kembali, bersinergi membangun daerah dan mengawal segala persoalan-persoalan yang ada baik skala lokal maupun Nasional demi memajukan pemuda di Kabupaten Maros,” ujarnya.

Seperti diketahui bahwa, PP HPPMI Maros saat ini memang diambang dualisme. Dimana, hasil kongres HPPMI Maros yang dimenangkan Wajedi Samalewa, sempat mendapatkan gelombang penolakan dari sejumlah komisariat.

Olehnya, pihak yang menolak melakukan kongres tandingan dan melahirkan keputusan dan pemimpin yang lain.(*)


BACA JUGA