Coto Sunggu yang nikmat disantap bersama ketupat. (Foto: Iskandar Achmad/gosulsel.com)

Sungguh Memikat Aroma Coto Sunggu

Rabu, 09 September 2015 | 10:07 Wita - Editor: Nilam Indahsari -

Halaman 1

Sungguminasa, GoSulsel.com – Cobalah melintas di Jalan Hasanuddin, dekat pertigaan Jl Tumanurung dan Jl Poros Makassar-Gowa, maka indera penciuman Anda akan ditampar oleh aroma Coto Sunggu 1. Tungku tanah liat warung ini dipasang dekat dengan jalanan. Sehingga wangi bumbu-bumbunya yang mengisi udara gampang memikat orang-orang yang melintas.

Yang terpikat aromanya termasuk tokoh-tokoh pemimpin daerah juga mereka yang duduk di jajaran tinggi kepolisian.

pt-vale-indonesia

“Pernah Gubernur Sulsel dan Bupati Bantaeng singgah makan di sini. Ada juga mantan Kapolri dan Kapolda Sulsel yang pernah singgah menikmati kuliner kami di sini,” kenang H. Mansur Iman, si pemilik warung, sewaktu dijumpai di warungnya, Rabu (27/8/2015).

Seorang pegawai sedang menuang kuah Coto Sunggu 1. (Foto: Iskandar Achmad/gosulsel.com)

Seorang pegawai sedang menuang kuah Coto Sunggu 1. (Foto: Iskandar Achmad/gosulsel.com)

Aroma Coto Sunggu adalah berkat racikan bumbu yang resepnya diperoleh H. Mansur secara turun-temurun. Kakek H. Mansur, Daeng Ngawing, adalah peracik bumbu pertama usaha coto tersebut di tahun 1962. Penerus pertama adalah ayah H. Mansur sendiri, Daeng Bantang. Setelah itu, barulah beralih ke H. Mansur.

Racikan yang tak diubah-ubah menjadi magnet tersendiri bagi para pelanggan tetap usaha yang awalnya bernama Coto Sunggu. Nama “Sunggu” sendiri berasal dari kata Sungguminasa, kota di mana usaha ini digelar.

Halaman 2
Seorang pelanggan sedang menanti pesanan Coto Sunggu-nya yang sedang dibungkus. (Foto: Iskandar Achmad/gosulsel.com)

Seorang pelanggan sedang menanti pesanan Coto Sunggu-nya yang sedang dibungkus. (Foto: Iskandar Achmad/gosulsel.com)

“Saya biasa makan di sini. Selain rasanya yang masih konsisten, saya juga biasa mengingat masa-masa muda saya bersama teman-teman sewaktu masih muda,” tutur Misbahudin (51), yang sudah kerap membeli coto di warung ini.

Dua ratus hingga tiga ratus porsi coto ludes dijual H. Mansur dalam sehari. Jumlah ini bisa mencapai dua kali lipat di akhir pekan. Namun, jika ditanya soal keuntungan, ia tidak terlalu tahu berapa laba bersih yang diperolehnya dalam sebulan.

“Saya tidak tahu berapa keuntungannya. Bahkan sampai saat ini saya tidak pernah melakukan pembukuan. Saya sudah cukup senang melihat orang-orang mampir ke sini,” ujarnya, dengan senyum yang mekar kepada GoSulsel.com.

Selain Coto Sunggu 1, sebenarnya ada juga Coto Sunggu 2 dan Coto Sunggu 3. Coto Sunggu 2 dikelola oleh kakak sulung H. Mansur yang aroma dan pengunjungnya menyamai Coto Sunggu 1. Sedangkan Coto Sunggu 3 ditangani oleh adiknya. Namun, usaha Coto Sunggu 3 terpaksa gulung tikar sejak lima tahun lalu.

 

Reporter: Dahrul Mahfud – GoSulsel.com


BACA JUGA